Suasana sekolah hari ini ramai. Di depan Dariesco International School sudah berjejer rapih sejumlah bus elit yang akan digunakan untuk mengantar semua siswanya studytour ke berbagai tempat berbeda sesuai dengan tingkatan kelas. Sejumlah mobil pribadi juga tampak keluar masuk Dariesco untuk mengantar anaknya.
Semua siswa tampak bersemangat hari ini setelah melihat nama mereka didaftar pengguna bus. Namun menyisakan satu orang yang tampak suntuk berat. Renzan. Disekelilingnya ada Reve, Aurel, dan juga Alvin. Mereka tengah menghibur Renzan yang benar-benar suntuk.
Aurel terkekeh, "heh! Yang penting lo ikut studytour, kan? Untungnya agensi lo bisa ngundur jadwal kerja lo.."
Alvin ikut tertawa, ia menepuk-nepuk pundak Renzan. "Nanti kita kumpul disana, gue juga nggak duduk sama Aurel.."
"Bukan itu masalahnya.." tandas Renzan. " kenapa cuma sampe Khairul Fahmi? Abis absen dia kan gue, gue nggak jadi satu bus sama kalian.." ujarnya malas. "Gue misah sendirian.."
Alvin tertawa, "makanya namanya dari huruf A.."
"Kan gue udah pernah cerita, tadinya nyokap gue mau ngasih nama Alfred, tapi dihapus dan jadi Lorenzan Barezelius doang.." sungut Renzan. "Jangan seneng di atas penderitaan orang, deh.."
"Terus kamu maunya gimana?" Reve angkat bicara, "kamu nggak mungkin nyempil, kan?"
"Ya nggak, cuma lagi meratapi nasib aja.."
Reve menepuk-nepuk pundak Renzan. "Seru, kok.. tenang aja.."
Suara Bu Iis melalui pengeras suara membuat semua pengguna bus 1 membuat barisan. Disebelah Bu Iis, Pak Amin yang akan memberikan pengarahan dan mulai mengabsen semua muridnya.
Ponsel Alvin berdenting menandakan pesan masuk diponselnya. Begitu ia melihat isi pesan tersebut, ia tertawa pelan.
Jagain Reve dari si teladan, kalo ada apa-apa gue salahin lo.
Tidak lama kemudian setelah melakukan pengabsenan dan briefing awal, rombongan bus di depan Dariesco School mulai melaju menuju tujuan tour masing-masing tingkat kelas. Sementara itu di bus 1, suasana bus ramai mencoba mengibur masing-masing hati yang kecewa atas kebatalan tujuan ke Bandung, berusaha menikmati perjalanan wisata kali ini meskipun sudah sangat sering dikunjungi.
Dikursinya, Jerry memasang headset berwarna hitam dan merah di telinganya, kemudian mengaktifkan i-pod hitamnya lalu memilih lagu untuk didengarkan, menjauh dari keramaian bus dengan Andri yang mulai bertingkah menjadi pengamen gadungan bersama Zio.
Lagu Photograph milik Ed Sheeran mengalun lembut lewat headset Jerry. Ia menatap jalan diluar lewat jendela karena Zafran meminta untuk tidak duduk didekat jendela. Tiba-tiba ia merasakan ponselnya bergetar singkat disaku celana hitamnya kemudian ia pun mengambilnya.
Spontan untuk sepersekian detik Jerry menahan napas begitu melihat isi pesan singkat yang dikirimkan Rudin padanya. Hanya sebuah bus yang masih berada didepan Dariesco, namun bus itu hanya bus biasa dengan cat yang juga biasa. Ini bus buat kelas terbuang. Tinggal kita yang belum berangkat karena ceramahnya lama. Ini yang lo mau, kan? Pesan kedua dari Rudin membuat Jerry menghela napas dan memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya.
Tiba-tiba lagu Tanpa Cinta milik Yovie and Nuno mengalun lembut. Jerry tersentak lalu melihat daftar lagu di i-podnya. Kenapa bisa lagu ini terselip di antara bagian lagu barat? Bantinnya sambil mengatur kembali urutan lagu pada i-podnya.
Setelah dua jam perjalanan menuju Taman Bunga Cipanas, Bogor, rombongan studytour dari Dariesco School memasuki tempat parkir Taman Bunga.
"Bu! Bu Iis! Kita nggak dapet soal, kan?" Seru Mayra dari kursinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/113538537-288-k114880.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Teen FictionSeorang cowo yang sangat populer dikalangan cewe ini memiliki banyak masalah dalam kisah cintanya. Lorenzan Barzelius namanya. Namun saat ia duduk dibangku SMA, seorang cewe berparas cantik nan cuek yang bernama Revendish Avogadro berhasil memikat h...