Ahseul bersama Jihoon kini tengah mengikuti rapat terakhir untuk acara penghargaan mereka yang akan digelar besok.
"Bintang tamu dan tempatnya bagaimana?"
"Bintang tamu sudah 100% dan tempatnya sudah sesuai. Tinggal rehearsal terakhir bersama para pengisi acara besok."
"Ah! Aku dengar BTS akan hadir di Billboard Music Award pekan ini, benar?"
"Iya, sudah dikonfirmasi. Dan, leganya mereka tetap menyisihkan waktu untuk hadir ke acara kita."
Beberapa penulis di sana pun tampak membicarakan BTS betapa suksesnya mereka saat ini. Sedangkan, Ahseul hanya tersenyum melihat bagaimana orang-orang memuji kerja keras Jimin dan yang lainnya selama ini.
"Lee Ahseul, cek lagi naskah yang akan kita berikan dan berikan salinannya padaku." Jihoon tampak menunjuk Ahseul saat semua telah keluar dan meninggalkan mereka.
"Iya, akan kucek."
Jihoon kemudian menatap Ahseul yang tengah membereskan kertas-kertas serta sampah yang berada di atas meja tadi.
"Kau sakit? Suara, wajah, gerakan, semuanya terlihat berbeda." Jihoon ternyata sedari tadi memerhatikan kondisi Ahseul.
Ahseul mendongak menatap Jihoon bingung.
"Jangan sampai kau mengacaukan acara ini karena tubuhmu. Istirahatkan tubuhmu atau minumlah obat," ujar Jihoon kembali dengan nada yang dingin namun terdengar hangat pula secara bersamaan.
Jihoon kemudian keluar setelah mengucapkan itu. Ahseul hanya diam tak merespon apapun. Ponselnya kembali bergetar dan ia tahu itu dari siapa.
"Di kantor?"
"Hm, habis rapat. Kau akan kembali sekarang?"
"Iya, aku akan ke apartemenmu malam ini."
"Bukannya besok kau harus pergi rehearsal?"
"Kita bisa pergi bersama," ujar Jimin tersenyum di sana.
"Park Jimin, jangan bercanda."
"Baiklah, aku hanya singgah. Melihat kondisimu," lirihnya terdengar cukup khawatir.
Ya, sejak Jimin mengetahui ia menangis dalam tidurnya saat itu. Jimin selalu berniat menemui Ahseul walaupun sesaat. Saat kembalinya dari Manila kemarin, Ahseul pun tak menceritakan apapun padanya dan tetap tersenyum. Jimin pun menyerah untuk mengetahui masalah apa sebenarnya yang terjadi pada Ahseul, ia hanya akan berada di sisi gadis itu apapun masalahnya.
"Masuklah jika aku belum pulang, jangan menunggu di luar." Pesan Ahseul dan dijawab langsung dengan Jimin.
Panggilan mereka pun berakhir saat kata 'hati-hati' terucap dari Ahseul.
***
Saat Ahseul masuk ke apartemennya, sepasang sepatu lelaki bisa dilihatnya berada di sana. Jimin ternyata telah sampai.
Jimin yang mengetahui bahwa Ahseul telah pulang pun segera bangkit dari ranjang Ahseul dan berlari kecil keluar.
Ahseul kemudian menyunggingkan senyumnya menatap Jimin saat lelaki itu keluar dari kamarnya.
"Hei! Apa-apaan dengan wajahmu? Kenapa begitu pucat dari terakhir kali aku melihatnya." Jimin melangkah cepat menghampiri Ahseul dan meletakkan tangannya di pipi kiri gadis itu.
Hangat, suhu tubuhnya di atas normal. Jimin berdecak pelan menatap dengan tatapan kesal namun raut khawatir tak dapat disembunyikannya pula.
"Aku tidak apa, hanya kurang tidur," ucap Ahseul dengan suara seraknya menatap Jimin dengan senyum di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (B.T.S)
Fanfic__Park Jimin__ Ketika ia yang kau cintai mengatakan untuk menghancurkan mimpimu Ketika kau harus menghancurkan hatinya demi membiarkan hidup mimpimu Ketika kau harus membuat luka baru demi melupakan rasa sakit pada luka lainnya __Lee Ahseul__ Keti...