HARI KE-5

44.7K 2.9K 414
                                    

"Kak, kasih tau dia siapa plis ...." Sally menarik-narik lengan jas Dendy yang tengah serius menatap jalan di depannya.

"Ih, diem gue lagi nyetir!" balas Dendy.

"Lagian dari sarapan gue dicuekin terus." Sally menekuk wajah dan melipat kedua tangan di dada.

"Buat apa juga lo tau Ricky." Akhirnya Dendy mulai menyebutkan namanya.

"Pengen kenalan, Kak. Ya Tuhan mateng Kakak," seru Sally dengan mata berbinar-binar.

"Ilah, gimana nggak mateng, orang dia duda," ucap Dendy yang kini membelokan mobil ke area basement gedung.

"Serius?"

"Iye!" Dendy melirik sekilas pada Sally yang menatapnya penuh semangat.

"Pantesan auranya seksual banget." ucapnya dengan kedua tangan yang berada dikedua pipinya.

"Jangan deket-deket dia lah. Anaknya nggak bener," ketus Dendy yang keluar lebih dulu dari dalam mobil.

"Tunggu ... Tunggu." Sally keluar dari dalam mobil dengan sedikit terburu-buru.

"Ck, sini tas laptop lo. Ribet banget jadi orang." Dendy menarik tas yang berada di tangan kanan Sally.

"Makasi, Kakak yang baik hati!" cengir Sally. "Perasaan gue nggak enak kalau lo tiba-tiba bae. Pasti ada maunya."

"Kok lo tau?"

"Mau apaan deh lo? jangan aneh-aneh." Sally menatapnya dari samping.

"Gue mau lo jangan tanya Ric-" belum selesai Dendy berbicara seseorang memanggil namanya.

"Dendy!" teriak Ricky yang tidak jauh dari keduanya.

"Pucuk dicinta, brewok pun tiba!" ucap Sally yang justru mendapatkan lirikan tajam dari Dendy.

"Hai Nona manis!" sapa Ricky pada Sally.

"Hai brewok seksi, eh hai juga Ricky!" Sally tersenyum lebar.

"Bro!" sapa Dendy dingin.

"Gue mau nyapa aja. Gue kebetulan mau meeting di lantai 12 pagi ini," Ricky menatap jam di tangannya. "Gue kayanya telat. Gue duluan Oke. See you."

"Dah ...." Sally menaikan tangan dengan pelan ia gerakan dan wajah tersenyum.

Dendy memilih untuk berjalan meninggalkan Sally yang masih menatap punggung Ricky hingga menghilang dari pandangannya.

~~~

Sally mendudukan tubuhnya di sofa dan mulai menyalahkan laptopnya.

"Cireng!" panggil Dendy.

Sally menaikan wajahnya menatap Dendy. "Kenapa, Kak?"

"Lo udah nulis apa selama 5 hari ini?" tanya Dendy dari mejanya.

"Lumayan sih udah beberapa part. Kenapa gitu?"

"Genre-nya apa?" Dendy menarik dasinya agar lebih sedikit santai.

"Romance Comedy," singkat Sally.

"Romance ? ada cerita cinta-cintaannya dong?"

"Iya lah jelas."

"Oh." Dendy lekas menyalahkan laptop di depannya, dan mulai sibuk dengan segala data yang harus ia cek pagi ini.

~~~

"Gue mau meeting. Lo mau ikut kaga?" tanya Dendy yang sudah berdiri di depan Sally.

"Gak deh, gue masih banyak yang harus ditulis," balas Sally yang mencopot satu headset di telinga.

CEO SOMPLAK (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang