HARI KE-13 (2)

32.7K 2.3K 371
                                    

Keduanya turun di halte yang bertuliskan Krozinger Strasse. Dendy sempat mengamati rambu-rambu yang bertuliskan nama jalan. "Kayanya ke sana deh." Ujarnya yang menarik Sally untuk menyeberang jalan.

Sally memandang beberapa gedung apartemen di sekitarnya, sembari menunggu lampu penyeberangan berubah menjadi hijau. "Ayo!" Tarik Dendy pada tangan Sally. "Bengong mulu. Awas aja diem-diem taunya belok lagi sendirian."

"Iya Kak, iya!" tukas Sally.

"Sebentar." Dendy melepaskan tangannya dan mengambil secarik kertas yang bertuliskan alamat.

Sally mengamati Dendy yang sesekali mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Bingung gue. Belum pernah ke daerah sini." Dendy membaca satu persatu nama jalan pada tiang rambu.

" Dendy membaca satu persatu nama jalan pada tiang rambu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sally mengamati ke sekelilingnya. Ia mulai memicingkan mata. Membaca sebuah tulisan pada topi yang sedang dipakai oleh seorang wanita yang berada di seberangnya. "In ... Indonesien." Lafal Sally.

Sally menarik lengan Dendy. "Kak, Indonesien itu, Indonesia bukan?" tanyanya.

"Iya. Eh, coba tanya sama ibu-ibu itu. Mungkin beneran orang Indonesia yang tinggal di sini." Dendy dan Sally buru-buru menyeberang jalan kembali.

"Hallo," sapa Dendy.

"Hallo," balas wanita tersebut.

"Indonesia?" tanya Dendy.

"Iya. Kamu dari Indonesia?" tanya balik wanita itu.

"Iya. Saya Dendy dan ini Sally."

"Saya Silvia. Ini suami dan anak saya." Dan masing-masing saling bersalaman.

"Kalian pasangan baru yang datang kemari?" tanya Silvia.

"Bukan. Kita lagi cari alamat," jawab kikuk Dendy.

"Alamat apa?" tanya suami Silvia.

"Ini. Apa kalian tau di mana?" Dendy menyodorkan kertas di tangannya.

Pasangan suami istri tersebut membaca dan mengembalikan pada Dendy. "Lurus saja dari sini, palingan hanya 500 meter, gedungnya yang warna biru sebelah kanan," jelas Silvia.

"Oh gitu. Terimakasih. Terimakasih sekali." Dendy menganggukan kepalanya berkali-kali.

"Sama-sama," jawab Suami Silvia.

"Kita permisi dulu. Sekali lagi terimakasih," ucap Dendy.

"Iya. Hati-hati," balas Silvia.

Dendy dan Sally kembali berjalan, tidak lupa ia menggenggam tangan Sally.

Dendy dan Sally kembali berjalan, tidak lupa ia menggenggam tangan Sally

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CEO SOMPLAK (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang