"Ini mana sih bajaj. Gak ada yang mau angkut 3 CEO keren apa!" keluh Julian yang sudah mengipasi wajahnya dengan jemari lentiknya.
"Noh ada," seru Indra.
"BA ... JEY !!!" teriak Dendy.
Sebuah bajaj berhenti seketika di depan ketiganya.
Lekas ketiganya berebutan masuki bahkan aksi saling dorong-mendorong pun tidak terelakan.
"Gue dulu. Pantat gue paling semok," ujar Julian.
Indra dan Dendy akhirnya mengalah.
Kini disusul Indra setelahnya.
Terakhir saat Dendy ingin menduduki bokongnya, ternyata tidak cukup. "Geseran kenapa sih?" pinta Dendy.
Julian dan Indra menggeser sebisa mungkin bokong masing-masing.
Ternyata, masih belum cukup juga untuk ukuran bokong Dendy yang terbilang padat berisi.
"Mas, yang bener aja dong. Masa bajaj sekecil ini dimasukin sama kalian bertiga. Bannya juga bakalan kempes nanti," protes supir bajay.
"Muat kok, Mang. Tenang aja, kita udah sering kaya gini kok pas SMA," timpa Indra.
"Nanti kita lebihin ongkosnya," ucap Julian tersengal-sengal karena masih berusah menggeser bokong.
"Nah masuk," seru Dendy yang kini berusaha menutup pintu bajaj dengan sekuat tenaga.
"Jalan, Mang. Ke posisi 69!" ucap Julian.
Bajaj biru nan imut itu pun membawa ketiganya melintasi padatnya lalu lintas ibukota.
Bukan bajaj kalau tidak berjalan dengan lincah menghindari antrian kendaraan, sesekali bajaj tersebut mengepot dengan indah.
"Anjir ... gila, Mang. Kalah Schumacher ini sih!" seru Julian dengan wajah sumringah.
"Bentar lagi merah tuh. Tancep gas, Mang!!!" kini giliran Indra yang bersemangat.
Benar saja, Mamang bajaj langsung menggas penuh bajaj untuk bisa melewati lampu biru yang akan menjadi merah terhitung dari waktu detik dilayar besar.
"10," ucap Julian yang mulai menghitung.
"9," ucap ketiganya kini.
"8."
"7."
"6."
"5."
"4."
"3."
"2."
Wuuzzz ... Bajaj tersebut berhasil melewat lampu merah dengan indahnya.
"WOHOOO !!! "teriak ketiganya yang bertos ria. Bahkan, Julian hingga memijit kedua bahu Mamang bajaj.
"Gokil, Mang. Lo kudu jadi pembalap," ucap semangat Dendy.
"MERAH, MANG!!!" Teriak Indra yang melihat lampu lalu lintas lainnya.
Bajaj tersebut mengerem dadakan dan mengakibatkan bagian belakang terangkat ke udara cukup tinggi.
"AAAA !!!" teriak ketiganya yang berpegangan erat.
Badan bajaj terbanting kencang kembali ke atas tanah. Ketiganya terdiam untuk mengatur napas dan meredakan detak jantung.
BUK !!!
Tubuh ketiganya kembali tersentak.
Mamang bajaj mengeluarkan kepala dan melihat arah belakang. Ia mematikan mesin bajaj dan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO SOMPLAK (TERBIT)
Humor#1 in newadult. AVAILABLE ON ONLINE BOOKSTORE. SEBAGIAN PARTS SUDAH DIHAPUS. ✖️✖️✖️✖️✖️ Selama 30 Hari Sally harus mengikuti bahkan tinggal satu atap dengan Dendy, seorang CEO sukses, tampan, kaya raya sayangnya berstatus Jones demi riset kepenu...