HARI KE-16 (1)

35.5K 2.3K 440
                                    

***Catatan Sally :
Sally: Jangan ada baper diantara kita!!!
Hati: Yakin bisa?

Sally menatap pantulan dirinya di cermin. Memikirkan apa yang kini mulai ada di hatinya.

"Emang ya, Venus sama Mars itu nggak bisa berjauhan. Cewek sama cowok berteman eh ujung-ujungnya Friendzone. Ini gue nulis kan cerita romance comedy, ya masa kudu dirubah tentang Friendzone? Itu kan lagi musimnya di genre Teen Fiction. Lah nanti gue nggak bisa nulis ena-ena dong?" Sally terus saja bertanya pada cermin di depannya, seolah-olah ia bisa mendapatkan solusi.

"Eh, emang ini novel tentang gue? Kenapa gue jadi mikirin cerita gue sama si Jambul deh," Sally memukul pelan kepalanya.

Sudah 5 menit Dendy melangkah bolak balik tidak jelas, sesekali ia merapikan jasnya yang sudah ia rapikan beberapa detik yang lalu. Ia meraba saku jas dalam, memastikan sebuah kotak panjang berwarna hitam dengan pita merah, masih berada di sana.

"Sel ... Hmm ... ini buat kamu. Semoga kamu suka. Dengan hadiah ini, aku ingin bilang kalau ... Bagaimana kalau ... Kalau kita mencoba untuk mengenal lebih dalam lagi. Kayanya, aku suka sama kamu. Apa kamu mau mencoba untuk selangkah lebih jauh dari hubungan ade-kakak ketemu gede?" Dendy menarik napas panjang dan menghembuskannya.

"Oke, Dendy jangan gugup!" ucap Dendy didepan cermin dan lagi, ia merapikan penampilannya, lagi.

"KAK!" teriak Sally dari luar kamar.

"Iya, sebentar!" teriak balik Dendy.

Dendy keluar dari kamar dan menghampiri Sally yang tengah memakai sepatu converse kesayangannya.

"Kak, antar ke rumah dulu ya?" pintanya.

"Oke."

~~~

"Udah jam 11 siang masih aja macet," ucap Sally yang memperhatikan situasi jalan.

"Gapapa santai aja. Gue nggak ada meeting en dokumen penting hari ini. Abis dari rumah kita makan siang dulu ya?" Dendy menoleh pada Sally yang hanya dibalas dengan anggukan kepala.

Kini ia memilih untuk menyalakan player dan memasukan sebuah dvd. "Gue lagi suka lagu ini deh," ucap Dendy.

Sally hanya diam dan mendengarkan lagu yang di maksud oleh Dendy. Sebuah alunan musik mulai terdengar. "Oh, lagunya adera. Gue juga suka. Gue suka dengerin pas lagi nulis Fan Fiction." Sally mulai ikut bernyanyi.

Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh
Tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Dendy menoleh dan memandang Sally yang tengah asik bernyanyi. Plis, peka sama kode gue.

~~~

Keduanya memasuki pelataran rumah Sally. Dendy menghentikan mobil di garasi, tepat di samping mobil hitam milik Indra.

"Indra di rumah? tumben nggak ke kantor" ujar Dendy sebelum keluar dari mobil.

Sally membuka bagasi mobil dan mengambil koper miliknya. "Meneketehe ... gue."

Melihat Sally sedikit kesusahan saat menarik koper, Dendy lekas menghampiri dan membantunya. "Udah gue aja sini," ucapnya. Sally memundurkan langkah dan membiarkan Dendy yang membawa koper ke dalam rumah.

"Kak!" teriak Sally. "Kok sepi ya?"

"Ini koper mau di bawa kemana?" tanya Dendy yang ikut memperhatikan situasi rumah.

CEO SOMPLAK (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang