"Sally, ada Dendy!" teriak Mommy dari luar kamarnya.
Sally membuka pintu kamar dengan kening berkerut. "Dendy?" tanyanya yang masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Iya, calon mantu Mommy," Jawab Mommy dengan rasa percaya diri yang tinggi.
"Di balkon belakang ya si Ganteng nunggunya. Eh, jangan lupa sikat gigi dulu, ketek pake roll-on, rambut sisiran dulu, beha ganti sama yang agak gedean," ujar Mommy yang dengan santai berlalu meninggalkan Sally dengan raut wajah malas.
Sally berjalan menghampiri Dendy yang asik memandang pantulan matahari dari air kolam renang pada taman belakang.
"Kak, kok tumben kesini?" tanya Sally yang mendudukan tubuhnya di samping Dendy.
"Gue mau maen emangnya gak boleh?" tanya balik Dendy.
"Boleh, sih. Tapi, tumben aja gitu." Sally menggaruk kepalanya bingung.
"Bingung gue juga di apartemen hari minggu ngapain," singkat Dendy.
Sally memperhatikan raut wajah lelahnya. "Lo gak tidur ya semalam?" tanya Sally khawatir.
Dendy menoleh, ia tersenyum.
"Kak, kok di tanya malah senyum-senyum?" Sally balas memandang wajah Dendy.
Dendy kembali menoleh memperhatikan beberapa tanaman. "Gue gak bisa tidur."
"Kenapa? Sakit?" tanya Sally hati-hati. "Apa ke inget Cicil?"
"Surat dari Cicil isinya apa?" tanya balik Dendy lagi.
Kini Sally yang memalingkan wajahnya. "Oh, itu. Cuma, permintaan maaf aja kok," jawab Sally bohong.
Dendy menggeser duduknya, ia kini menghadap Sally.
Ia hanya diam sembari memandang Sally yang sedang memainkan ujung bajunya. Semakin lama, semakin terlihat salah tingkah.
"Kak," seru Sally yang menoleh pada Dendy.
"Hahahaha ... salting tuh diliatin terus," goda Dendy.
"Ngeselin, ih!" Wajah Sally memerah.
"Gue mau tanya sama lo, tapi jawab jujur ya?" pinta Dendy.
"Kalau gue mau jawab boong?"
"Kena kutukan gue."
"Kutukan apa?"
"Lo bakalan tergila-gila sama gue seumur hidup!"
"Apaan banget itu kutukan ... hahahaha ...." Sally memukul lengan Dendy.
"Apa lo sayang sama gue?"
"..."
"Apa gue boleh tau jawaban jujur dari lo? Apa lo masih sayang sama gue?" tanya Dendy kembali.
"..."
"Sampai detik ini. Rasa gue gak ada yang berkurang sedikit pun, malah makin bertambah. Gue bener-bener sayang ... sayang banget sama lo." Dendy menarik tangan Sally dan menggenggamnya erat.
"Apa lo masih sayang sama gue?" Dendy menundukan wajahnya agar bisa melihat jelas wajah Sally yang tertunduk malu.
"Gue masih sayang kok sama lo, Kak!" jawabnya pelan.
"Mulai sekarang. Lo calon istri gue, ibu dari anak-anak gue, secepatnya, segera, GE PE EL!" Seru Dendy bersemangat dengan menaikan genggaman tangan tinggi-tinggi.
"LAH??? Lo harusnya tanya dulu sama gue. Lo harusnya nembak gue dulu, mau kaga gue jadi pacar lo. Ini malah maen ambil kesimpulan sendiri, maen jawab sendiri, begimana deh." Sally menarik tangannya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO SOMPLAK (TERBIT)
Humor#1 in newadult. AVAILABLE ON ONLINE BOOKSTORE. SEBAGIAN PARTS SUDAH DIHAPUS. ✖️✖️✖️✖️✖️ Selama 30 Hari Sally harus mengikuti bahkan tinggal satu atap dengan Dendy, seorang CEO sukses, tampan, kaya raya sayangnya berstatus Jones demi riset kepenu...