HARI KE-24 (2)

28.4K 2.3K 588
                                    

"Emangnya, abang mau kalau langsung nikah gitu tanpa kenal sifat-sifatnya?" tanya Sally yang memilih fokus pada Ricky didepannya.

Ricky tersenyum dan menarik napas. "Kamu itu cewek yang menarik," ujarnya.

Sally masih menatap, meminta jawaban dari pertanyaannya.

"Gue pernah gagal berumah tangga. Jujur itu gara-gara gue selingkuh. Tapi, setelah itu gue gak lagi berkomitmen. Kayanya gue bukan orang yang cocok buat berkomitmen seumur hidup kaya gitu."

"Sudah ketebak!" timpa santai Sally.

"Ketebak kalau aku mau nikah sama Eneng?" goda Ricky.

"Bukan. Ketebak ... wait ... what?" Sally mengernyit.

Ricky tertawa bahkan ia sampai harus memegangi perutnya. "Kalau nikah sama kamu, kalau berkomitmen sama kamu, aku rasa, aku sanggup." Ricky dengan wajah serius, teramat serius.

"Hidup sama kamu sepertinya tidak akan membosankan," Ia menyandarkan punggung dan melipat kedua tangan.

"Sok tau. Belum liat kan sifat asli gue kaya apa?"

"Kalau gitu kedepannya kita pacaran dan perlihatkan sifat asli seorang penulis terkenal yang sedang membuat seorang duda bernama Ricky jatuh cinta," ucapnya penuh kepastian.

"Boleh. Tapi, gue belum jatuh cinta sama lo?"

"Tenang saja. Itu akan jadi bagian Abang. Eneng diem aja, nikmatin!" balas Ricky.

"Oke. Emang seharusnya foreplay itu tugas laki, karena bikin wanita 'on' itu gak segampang naikin belut!" balas Sally.

Keduanya, mulai sibuk memilih makanan yang berada di buku menu dan memesannya.

"So, ceritain sama Abang. Kenapa gak di kantor Dendy lagi?" tanya Ricky yang menarik dasi agar sedikit longgar.

"Gue udahan risetnya," singkat Sally.

Ricky bisa melihat dengan jelas raut kecewa dari wajah Sally.

"Kenapa?"

Sally tersenyum menggoda. "Kayanya gue lebih tertarik meriset Abang deh," jawabnya.

"Bagus. Kalau gitu, Eneng mau riset Abang di mulai dari mana dulu? Luar ... atau dalam?" Goda balik Ricky.

Sally tertawa dan menggelengkan kepalanya. "Lo itu bener-bener tipe mainstream," ujar Sally.

"Maksudnya?"

"Ya, tipe-tipe CEO yang disukai pembaca jaman sekarang."

"Gak paham." kali ini ia menarik dasi hingga tercopot, bahkan membuka jasnya. Sepertinya ia butuh ruang untuk memahami wanita didepannya kini.

"Panas, Bang? kemejanya juga dong dicopot?"pinta Sally.

Ricky tersenyum. "Kalau itu di mobil aja gimana?"

Belum sempat Sally menjawab. Senyumnya terhapus.

Ia melihat Dendy tengah memasuki resto bersama partnernya dari Korea Selatan.

"Oppa!!!" seru Sally yang lekas menutup mulutnya.

Akibat suara kencang Sally, Dendy kini memandangnya. Ada raut rindu di sana.

"Opa? mana kakek-kakeknya?" tanya Ricky yang membuyarkan pandangan Sally.

"Ck, Abang gak suka K-Pop apa?" Sally kembali memandang partner bisnis Dendy. Berusaha mengalihkan pandangannya dari Dendy.

Ricky menggelengkan kepala.

"Intinya, cowok Korea itu!" bisik Sally.

"Kamu suka sama dia? KAMU KAN PACAR AKU SEKARANG?" teriak kencang Ricky.

CEO SOMPLAK (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang