HARI KE-20

29.2K 2.2K 476
                                    

"Kak," Sally mengetuk pintu kamar Dendy dan tidak lama terbuka.

"Kenapa?" tanya Dendy sedikit ketus.

Sally memajukan bibirnya. "Sarapan yuk," ajaknya.

"Gue nggak lapar," Dendy menutup pintu kamarnya lagi tapi Sally jauh lebih cepat untuk menahannya.

"Kakak masih marah ya?" rengek Sally.

Dendy menarik napas. Ia menupu satu tangan di dinding dan menatap Sally di depannya.

"Iya, gue marah." ujarnya.

"Gue kan udah gede, Kak. Udah bisa jaga diri. Lagian, Ricky baik kok orangnya. Dia nggak aneh-aneh selama kita jalan kemarin," Sally dengan raut wajah bersalah.

Gue nggak mau lo suka sama Ricky karena gue suka sama lo.

"Kak," panggil Sally lagi melihat Dendy hanya terdiam.

"Selama lo di sini, lo itu tanggung jawab gue. Gue nggak mau ada apa-apa sama lo." Dendy melangkah keluar dari kamar, menuju sofa ruang tamu.

Sally mengikuti dan juga ikut duduk di sampingnya. "Iya paham. Tapi, janji gue bisa jaga diri kok." Sally menaikan jari kelingking ke depan Dendy.

"Baean ya?" Pintanya.

Dendy menyambut jari kelingking Sally dan mengaitkan jarinya. "Bukannya lo lagi sayang sama cowok?"

Sally mengerutkan kening. "Sayang sama cowok? Kata siapa?" Tanya balik Sally.

"Loh waktu itu lo nyanyi? Itu lagu buat sapa?" Dendy ikut mengerutkan kening.

Mampus jawab apa gue. Sally menggaruk kepalanya bingung. "Oh, itu ... anu ... itu iseng," jawab asal Sally.

"Oh," timpa Dendy kikuk.

Melihat suasana canggung diantara keduanya, Sally memutuskan untuk mengambil remote televisi. Seperti biasa, ia membuka jaringan internet pada televisi tersebut dan mencari sebuah lagu di Youtube. Tanpa sengaja ia memilih lagu dari Jay Park yang berjudul Me Like Yuh.

Dendy tersenyum, ia mendapatkan sebuah ide di kepalanya. "Katanya lo suka dance? Kita Battle yuk?" Ajak Dendy.

Sally menganggukan kepala. "Kuy!" Ia berdiri di tengah-tengah ruang tamu dan diikuti oleh Dendy dibelakangnya.

Keduanya mulai bergerak seirama mengikuti alunan musik. Sesekali, Dendy mendekatkan tubuhnya. Berusaha menggoda Sally.

Begitu pula dengan Sally yang membalas menggoda Dendy. Ia melingkarkan kedua tangan ditengkuknya dan menggerakan pinggul. Tidak berapa lama, Dendy memutar tubuh Sally hingga tubuhnya seakan terjatuh dan menangkapnya.

Dendy mengangkat tubuh Sally dan seketika kedua wajah mereka berdekatan. Keduanya saling menatap tajam satu sama lain, dengan senyum yang tergambar di bibir masing-masing.

Sally lebih dulu melepaskan dekapan, ia melangkah ke belakang, menghidari Dendy yang terus mengikuti untuk menggodanya. Dendy sempat kikuk mengusap tengkuk, ia kembali ingin melingkarkan tangan memeluk Sally, tapi lagi Sally lebih cepat menghindar.

Kini keduanya kembali bergerak seirama mengikuti musik. Sesekali Dendy menghentakan tubuhnya dan bergerak dengan indah.

Saat dipertengahan lagu, keduanya saling berhadapan dan melangkah mendekati satu sama lain.

Kini Sally lah yang melingkarkan kedua tangan pada tenguk Dendy. Dendy ikut menyambut dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Sally. Kembali, kedua wajah mereka berdekatan. Bahkan Dendy bisa merasakan napas hangat Sally didagunya.

CEO SOMPLAK (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang