HARI KE-7

41.9K 2.6K 300
                                    

Ooh whoa, ooh whoa, ooh whoa
I know you love me, I know you care
Just shout whenever and I'll be there
You want my love, you want my heart
And we will never, ever, ever be apart

Are we an item? Girl quit playin'
We're just friends, what are you sayin'
Said there's another, look right in my eyes
My first love, broke my heart for the first time

And I was like baby, baby, baby oh
Like baby, baby, baby no
Like baby, baby, baby oh
I thought you'd always be mine (Mine)
Baby, baby, baby oh
Like baby, baby, baby no
Like baby, baby, baby ooh
I thought you'd always be mine

Dendy menggerakan tubuhnya dengan lincah. Sesekali mulutnya ikut bernyanyi. Sally yang mendengar suara bising di luar kamarnya, memilih keluar untuk melihat. Dengan mata yang masih sedikit tertutup, rambut acak-acakan dan piyama minnie mousenya, ia menatap Dendy yang tengah asik berdansa di depan televisi.

Sally menatapnya dan terus menatap. Fokusnya kini hanya pada bokong semok Dendy yang bergerak mengikuti irama. "Mantap jiwa ... Ini kalau di Fifty Shades Of Grey, gue Anna yang bangun tidur, terus lagi liatin Grey olahraga lengkap dengan rotinya. Sayangnya, gue di keadaan yang terbalik. Lagi liat abang-abang jones pake boxer bunga-bunga sama kutang sambil SKJ di depan televisi." Sally melipat kedua tangan dan masih asik menonton Dendy dengan menahan tawa.

Dendy yang sedang bergerak berbalik, melihat Sally di depan pintu kamarnya. "Eh, udah bangun adek imutnya Kakak Dendy." Dendy melangkah mendekati Sally, sambil terus berjoget ria.

"Lo ngapain pagi-pagi udah SKJ kaya emak-emak komplek?" tanya Sally.

"Biar sehat. Olahraga bangun pagi. Emang lo kebo." Dendy kini menggerakan kakinya dan berlaga layaknya seorang rapper. "Udah kaya Bieber belum gue?"

Sally memutar matanya dan berlalu menuju dapur. Ia mengambil gelas, mengisinya dengan air dan meminumnya.

"Bikinin sarapan dong." Pinta Dendy yang kini ikut mengambil minum.

"Tar gue mandi dulu, kebelet boker." Sally yang melangkah menuju kamarnya kembali.

"Cakep-cakep kelakuan blangsak banget." Dendy kembali ke depan televisi, kini chanel Youtube yang tengah ia buka berganti menjadi lagu dari Nicky Minaj yang berjudul Anaconda. "Nah, kalau ini gue kudu duduk rapi. Ceweknya seksi-seksi banget coy."

Tidak berapa lama, bel berbunyi. Dengan cepat Dendy mematikan televisi dan berjalan ke pintu.

"Pagi, broh!" ujar Ricky sesaat setelah pintu terbuka.

"Eh, broh!" Dendy menatapnya dengan bingung.

Ricky lekas menarik bahu Dendy, menepuknya.

"Kenapa lo ke sini?" ketus Dendy.

"Sombong banget, gue nggak boleh mampir gitu?" Ricky menaikan alisnya. "Kenapa lo kaya orang bingung? ah ... lagi ada yang nginep ya?"

"Siapa, Kak?" tanya Sally yang menghampiri Dendy.

"Loh Nona manis?" Kaget Ricky yang melihat Sally sedang berjalan menuju pintu, walaupun terhalang oleh tubuh Dendy.

"Loh abang brewok?" balas Sally.

Dendy hanya menarik napas panjang dengan wajah ditekuk. Sally mendorong tubuh Dendy agar tubuhnya bisa melewati pintu. Cepat ia menarik lengan Ricky. "Ayo masuk, Bang. Jangan di depan pintu aja. Pamali, nanti jodohnya lama!" ucap Sally yang kini mengajak Ricky untuk duduk di sofa bersama dirinya.

"Kok kamu disini?" tanya Ricky.

"Ceritanya panjang," balas Sally yang mengambil sebuah bantal kecil, menaruhnya diatas pangkuan.

CEO SOMPLAK (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang