"Hai!" sapa Cecilia dengan senyum.
"Kok kamu bisa ada di sini?" tanya Dendy bingung.
Cecilia menghampirinya. "Iya aku baru sampai Indo kemarin lusa."
Dendy membisu, ia menatap lekat-lekat Cecilia. Wanita yang dulu pernah singgah di hatinya, wanita yang pernah mempora-porandakan hidupnya, meninggalkannya di saat ia yakin dengan cintanya.
Mereka aku-kamu-an?. Sally melihat keduanya secara bergantian.
Cecilia beralih pada Sally yang berada di samping Dendy. "Kok aku kaya pernah liat kamu ya?" tanyanya.
"Gue Sally, adiknya Indra!" jawab datar Sally.
"Astaga, Sally? kamu berubah banget, aku sampe nggak kenalin lagi. Nggak nyangka bisa ketemu penulis terkenal hari ini." Cecilia memberikan tangan kanannya.
Sally menyambut tangan Cecilia, keduanya bersalaman dengan raut wajah yang tidak bisa terbaca satu sama lain. "Kok bisa ada disini?" tanya Cecilia.
"Gue lagi riset buat kepenulisan," jawabnya.
"Oh, lagi nulis tentang apa?"
"MANusia setAN." Sally memberikan penekanan pada ucapannya.
Dendy beralih menoleh cepat pada Sally. "Lah bukannya romance-comedy? kok jadi horor?" tanya Dendy dengan kening berkerut.
"Hahahaha ... novel selanjutnya." Sally memaksakan tawa.
Cecilia kembali pada Dendy. "Apa kita bisa berbicara sebentar? atau jadwal kamu lagi penuh?"
"Bisa kok," singkat Dendy.
Dendy menatap Sally dengan alis terangkat.
"Oke, gue keluar dulu!" ujar Sally dengan sedikit sinis.
Ia melangkah keluar dan menutup pintu ruang kerja Dendy dengan membantingnya. "Anjay lah."
Dendy mendudukan tubuhnya setelah lebih dulu Cecilia duduk di sofa.
"Apa kabar?"tanya Cecilia yang tersenyum.
Dendy bisa melihat raut wajah sedih di sana, sekalipun Cecilia menutupinya dengan sebuah senyuman yang dipaksakan. "Baik. Kamu?" tanya balik Dendy.
"Gak begitu," jawabnya.
"Suami kamu mana? kok nggak barengan ke sininya?" Dendy berusaha bersikap normal.
"Dia masih di London, lebih tepatnya memilih tinggal di London," jelas Cecilia.
Dendy hanya terdiam. Bingung untuk berkata apa.
"Kita akan pisah," ucap Cecilia selanjutnya.
Dendy menegakan tubuh. "Maksudnya kalian cerai?"
Cecilia menganggukan kepala. "Ternyata rasa kita memang udah berubah semenjak ... Semenjak sebelumnya. Kita hanya mencoba dan terus mencoba, sampai akhirnya ternyata nggak berhasil." Raut wajah Cecilia mulai berubah.
Melihat Dendy hanya terdiam dan menatapnya, Cecilia mulai merasakan sesuatu yang ganjil.
"Maaf ... bukan maksud aku buat datang-datang terus curcol ... hahahaha," kikuk Cecilia.
"Gapapa, santai aja sama aku." Dendy tersenyum.
"Oia udah makan siang belum?" tanya Cecilia sembari melihat jam ditangannya.
"Belum. Kita makan yuk?" ajak Dendy yang lebih dulu berdiri.
"Yuk," Cecilia mengikutinya.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO SOMPLAK (TERBIT)
Humor#1 in newadult. AVAILABLE ON ONLINE BOOKSTORE. SEBAGIAN PARTS SUDAH DIHAPUS. ✖️✖️✖️✖️✖️ Selama 30 Hari Sally harus mengikuti bahkan tinggal satu atap dengan Dendy, seorang CEO sukses, tampan, kaya raya sayangnya berstatus Jones demi riset kepenu...