chapter 15

3.5K 222 6
                                    

Mulmed: Bara Candera

Kembali ke titik, kamu

-MadnessOfBrothers-
_______

Selamat membaca😍

Untuk sesaat mata hitamnya menatap datar gerbang sekolah dengan tulisan 'SMA NESAPA 2'. kaki-kaki panjangnya melangkah santai memasuki gerbang tersebut.

Banyak tatapan mata penasaran yang di tujukan pada dirinya. Awalnya cowok itu bersikap biasa saja. Tapi lama-lama cowok itu merasa risih juga.

Ruangan kepala sekolah, adalah tujuannya saat ini. tidak perlu bertanya pada siapapun ia sudah tau dimana letak ruangan tersebut.

Sudah hampir dua minggu, dia tidak melihat cewek yang selama ini selalu membersihkan apartemennya.

Dan di sini lah dia sekarang. Sekolah, di mana cewek itu berada.

Setelah sampai di depan pintu berwarna coklat yang merupakan ruangan kepala sekolah. tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, cowok itu masuk begitu saja.

Di dalam ruangan, terlihat pria paruh baya yang tampak terkejut karena kehadiran seseorang. Ketika pria paruh baya dengan kumis tipis itu, ingin menegur dengan tegas, orang yang masuk ke ruangannya dengan tidak sopan, tiba-tiba mengurungkan niatnya saat sadar dengan siapa ia berurusan.

"Tuan.. Anda datang." kata pria paruh baya tersebut dengan rasa hormat.

Kepala sekolah Smanpa awalnya cukup terkejut dengan adanya laporan kepindahan anak dari pemilik sekolah ini.

"di mana kelasnya." ujarnya tanpa basa-basi.

Kepala sekolah itu mengangguk samar. Tanpa bicara, paru baya itu menyerahkan sesuatu kepada cowok yang saat ini di hadapannya.

"10 IPA 3 lantai dua. Semoga anda betah sekolah di sini."

*

"Gian bangun!" Bisik Aulia membangunkan Gian yang terlelap.

"gian!" Aulia menggoncang kan tubuh sahabatnya ini agar terbangun. Cewek itu hanya bergumam tidak jelas.

Aulia melirik ke depan dengan perasaan resah. Aduh, ini anak susah banget kalo di bangunin. dikelas sekarang sedang ada kepala sekolah dengan murid baru bersamanya.

Gian masih tetap terlelap nyaman tanpa merasa terganggu dengan goncangan Aulia.

"Gian, bangun!." Bisiknya lagi.

Aulia melirik Sam yang acuh di depannya. Apalagi dengan Aldrian yang terlihat tidak peduli di tempatnya.

Mereka tidak membantu. Batin Aulia menggurutu.

"Gian.." geram Aulia. Sahabatnya ini tidak bangun-bangun. Dasar!

"Aulia! Perhatikan ke depan!" Teriak pak karno guru biologi yang saat itu sedang mengajar sebelum kepala sekolah datang.

Aulia terkesiap. langsung saja pandangan dia alih kan ke depan. Pak karno melirik ke arah gianina yang tertidur di samping Aulia. Pak karno bertolak pinggang, lalu berjalan menghampiri meja mereka, atau lebih tepatnya menuju ke arah gian.

Kepala sekolah hanya diam merperhatikan, yang di lakukan guru biologi tersebut kepada murid yang tertidur di kelas. begitu juga dengan cowok yang berada di samping kepala sekolah, ia hanya menatap datar ke arah Gianina yang tertidur. Mendadak suasana dalam kelas jadi tegang.

Bukan apa-apa hanya saja sudah jadi hal umum kalo pak Dedi selaku kepala sekolah mereka itu yang terkenal ketegasannya tentang peraturan sekolah.

"Ekhm!" Dehem pak karno dengan keras di depan meja Gian. Gian masih tidak bergerak sedikitpun. Terlihat jelas kejengkelan di mata Guru itu. dengan kesal ia mengebrak meja pelan namun cukup untuk membuat Gian terkejut hingga bangun dari tidurnya.

Madness of brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang