Chapter 40

2.1K 144 45
                                        

PTSD?

MADNESS OF BROTHERS

selamat membaca^


Tidak ada hal istimewa di Ruangan dokter. Pada umumnya di dalamnya pasti hanya ada meja kerja dan satu set lemari yang di penuhi buku tentang kesehatan dan obat-obatan.

Bara duduk di kursi yang telah di sediakan di sana. Dokter Aryan Wijaya adalah dokter psikolog. Dia adalah teman papanya. Bara bertanya soal Gianina yang mengidap PTSD.

Dokter Aryan meletakan beberapa kertas yang isinya tentang kondisi Gianina beberapa tahun ini. Dokter itu menghela napas, sebelum menjelaskan.

"PTSD adalah kondisi mental di mana pasien mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun. Namun, sejumlah orang lanjut mengidap PTSD setelah mengalami peristiwa yang menyakitkan atau mengejutkan, seperti kecelakaan, insiden yang mengancam nyawa, atau perang. Ia mungkin memikirkan kejadian traumatis ini sepanjang waktu dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupannya. Memang sulit untuk menyesuaikan diri dan menerima perubahan setelah kejadian traumatis, tapi selalu ada cara untuk membuat pasien merasa lebih baik."

"gangguan PTSD ini umum atau sakit khusus setiap individu dok?"

"PTSD tergolong umum. PTSD umumnya lebih banyak mempengaruhi wanita daripada pria karena kebanyakan wanita lebih sensitif terhadap perubahan daripada pria, sehingga mereka mengalami emosi yang lebih intens. PTSD dapat mempengaruhi pasien dalam semua golongan usia, bahkan anak-anak. PTSD bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko."

"apa tanda dan gejalanya sama persis seperti yang dialami Gianina dok?"

"Tanda dan gejala PTSD itu sendiri adalah seperti pasien yang tidak sanggup berhenti memikirkan kejadian spesifik yang menyebabkan trauma. Ketika pasien mengalami PTSD, pasien bisa berulang kali mengingat kembali pengalaman traumatis tersebut melalui kilas balik, halusinasi, dan mimpi buruk."

"apa sikap menjauhkan diri dari lingkungan juga termasuk dok?"

Dokter mengangguk. "pasien menjauhkan diri dari kehidupan sosial, karena dalam ketakutan yang pasien alami saat serangan panik datang, pasien tidak ingin menemui orang lain, atau menghindari orang, tempat, pikiran, atau situasi yang mungkin mengingatkannya akan trauma. Hasil penghindaran ini adalah perasaan menjauh dan isolasi dari keluarga dan teman-teman, serta kehilangan minat dalam aktivitas yang dulunya pasien senangi.
Pasien akan mengalami emosi lebih intens lagi dari sebelumnya. Artinya, pasien mungkin lebih mudah marah atau depresi, atau mood yang lebih cepat berubah.

Pasien mungkin memiliki masalah yang terkait dengan hal lainnya, termasuk perasaan atau menunjukkan kasih sayang, atau merasa sangat cemas atau mudah terkejut.

Pasien mungkin sulit tidur dan berkonsentrasi.
Secara fisik, pasien mungkin mengalami gejala macam peningkatan tekanan darah dan detak jantung, napas cepat, otot tegang, mual, dan diare.

"pasien memiliki pikiran dan perasaan mengerikan tentang kejadian traumatis selama lebih dari sebulan. Pkiran dan perasaan negatif pasien cukup parah sehingga pasien bermasalah dalam berusaha menjaga hidup tetap terkontrol sampai ada keingin melukai diri sendiri atau mengakhiri hidup."

"Apa penyebab post traumatic stress disorder (ptsd) dok?"

"penyebab PTSD masih belum jelas. Namun, dipercaya bahwa fakta yang pasien alami, lihat, atau pelajari tentang suatu kejadian yang melibatkan kematian, ancaman kematian, luka parah, atau pelecehan seksual, dapat menyebabkan PTSD. Di sisi lain, pasien bisa mengalami PTSD karena gabungan beberapa faktor, contohnya memiliki risiko kesehatan mental seperti meningkatnya risiko kecemasan dan depresi. Pasien juga mengalami sejumlah kejadian traumatis sejak masa kanak-kanak awal sehingga mewarisi aspek kepribadian atau temperamen tertentu. Cara otak mengontrol zat kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respon terhadap stres.

Faktor-faktor risiko yang meningkatkan pasien untuk post traumatic stress disorder (ptsd)
Ada banyak faktornya terlebih jika orang telah mengalami pengalaman yang sulit. lebih mudah mengembangkan PTSD setelah kejadian traumatis, yaitu:

Mengalami trauma intens atau berkepanjangan
Telah mengalami trauma lain di masa kecil, termasuk penganiayaan atau ditelantarkan. Memiliki hal yang dapat meningkatkan risiko terpapar kejadian traumatis, Mengidap gangguan kesehatan mental lainnya, misalnya kecemasan atau depresi, Kurangnya sistem dukungan yang baik dari keluarga dan teman, atau memiliki kerabat kandung yang mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk PTSD atau depresi. Semua orang menghadapi masa yang menyulitkan dalam hidup, tapi beberapa lebih rentan menderita PTSD.

Kejadian paling umum yang memicu perkembangan PTSD meliputi Keterlantaran dan kekerasan fisik di masa kecil, pelecehan seksual, perangan fisik, diancam dengan senjata, dan banyak kejadian traumatis lainnya juga dapat menyebabkan PTSD, misalnya dalam kebakaran, bencana alam, penjambretan, perampokan, kecelakaan mobil, kecelakaan pesawat, penyiksaan, penculikan, diagnosis medis yang mengancam nyawa, serangan teroris, dan kejadian ekstrem atau berbahaya lainnya."

Bara tercengung dengan penjelasan dokter soal kondisi Gianina. Dia pikir kondisi Gian tidak separah ini. Dia pikir traumanya hanya trauma biasa. Tapi nyatanya lebih dari itu.

"apa ada cara yang harus dilakukan untuk kesembuhan Gian, dok?"

"Ada sejumlah metode psikologi yang dirancang untuk membantu pasien menemukan masalah dan mengenalinya dengan tepat, seperti terapi kognitif, terapi paparan, dan desensitisasi pergerakan mata.

Terapi kognitif membantu pasien mengenali apa yang terus tertanam di dalam ingatan. Terapi paparan membantu pasien menghadapi hal menakutkan dengan aman sehingga pasien mampu belajar mengatasinya secara efektif. Desensitisasi pergerakan mata dan proses ulang dengan serangkaian pergerakan mata yang terpandu membantu pasien memproses ingatan traumatis dan mengubah cara pasien bereaksi terhadap ingatan traumatis.

Pasien mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengobati gejala PTSD. Obat bisa berupa antidepresan untuk membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan; obat anticemas untuk menghilangkan perasaan cemas dan stres; dan prazosin jika gejala melibatkan insomnia atau mimpi buruk kambuhan."

Bara berpikir keras. Seingatnya, dia tidak pernah melihat Gian membawa obat atau semacamnya. Apa yang cewek itu coba sembunyikan?

"dokter apa ada penyebab penyakit fisik tertentu pada pasien ptsd?"

"Walaupun tidak ada tes laboratorium untuk mendiagnosis PTSD secara spesifik, dokter mungkin menggunakan beragam tes untuk mengesampingkan penyakit fisik sebagai penyebab gejala.

Jika tidak ditemukan penyakit fisik apapun, pasien mungkin dirujuk ke psikiatris, psikolog, atau ahli kesehatan mental profesional yang terlatih khusus untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit kejiwaan. Psikiatris dan psikolog akan menggunakan interview dan alat penilaian untuk menilai seseorang terhadap kelainan kecemasan.

Dokter mendasari diagnosis PTSD berdasarkan gejala yang dilaporkan, termasuk masalah fungsi sehari-hari. Dokter kemudian menentukan apakah gejala dan tingkat disfungsi mengindikasikan PTSD. Dan PTSD terdiagnosis apabila orang mengalami gejala PTSD yang berlangsung lebih dari sebulan."

Bara menyalami dokter itu dan mengucapkan terima kasih sebelum meninggalkan ruangannya.

Madness of brothers

Assalamualaikum semua.

Okay, jadi kalian tau sekarang penyakit Gian itu apa ya. Karena sebelumnya kalian cuma tau Gian sakit parah tapi nggak tau penyakitnya apa. Dan khusus di part ini aku jelasin apa itu PTSD?

Nah karna author nggak suka banyak ngmng karena yakin nggak bakal dibaca juga.😭😭

Jadi selamat menunggu part selanjutnya😘😘😘

Sumber:https://my.w.tt/3Q0sZ4n1TT

Madness of brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang