chapter 11

4.6K 229 0
                                    

Mulmed: Gianina Alea

Hilangnya kamu buat aku frustasi, kapan kamu balik?

-MadnessOfBrothers-
________

Selamat membaca😍


Hari ini Gianina berangkat ke sekolah bersama kakaknya. tidak seperti beberapa minggu lalu saat pertama kali masuk sekolah, Gian membawa mobil sendiri. kali ini cewek itu duduk manis di mobil Gionino. padahal dia ingin sekali berangkat tanpa mereka. Hanya satu alasannya, pengaruh ketiga kakak dan sepupunya di sekolah. membuatnya sangat tidak nyaman.

cewek yang saat ini menunduk sebal itu diam-diam sedang memaki dalam hati. Merasa kesal dengan ketiga kakaknya yang tidak membiarkan dirinya sendiri.

Dan tentu saja. tadi pagi, lagi-lagi, terjadi keributan akibat sikap protesnya. harusnya, ia menurut saja jika ingin berpura-pura baik-baik saja. tapi, itu sangat susah ketika dalam dirinya memberontak jika di perlakukan seperti itu. karena sikap manja itu bukan kepribadiannya.

Gian menghela napas.

Gianina tidak pernah tau rasanya punya keluarga yang layaknya di sebut keluarga. karena keluarga dalam ingatannya selama ini, amat mengerikan di benaknya. Impian Gian punya keluarga yang saling mencintai dan melindungi anggota keluarga lainnya. dan seakan menjadi kenyataan, mimpi itu terwujud sesuai keinginannya.

Tapi yang tidak cewek itu mengerti, kenapa kenyataan untuk mendapat kabahagian, harus mendapat kesakitan terlebih dahulu? Padahal, sebenarnya, mendapat kebahagiaan dalam cara apapun itu rasa sakit, tetap bakalan ada. tidak akan pernah hilang begitu saja. Bahkan meski orang banyak bilang, rasa sakit itu akan menghilang dengan seiringnya waktu berjalan pun itu tetap saja akan membekas.

**

"Gian ke kantin yuk?" Ajak Aulia,

Gian tersenyum lebar dan mengangguk."Okey!"

Mereka sampai di kantin, tapi tidak duduk di meja kakaknya seperti kemarin. Ia masih marah dengan kakaknya yang terlalu over jika menyangkut dirinya.

"Lia mau pesenin Gian makan? nanti uangnya dari Gian sekalian sama pesanan Lia, Gian bayarin deh." tawarnya berharap.

Aulia memutar bola matanya. "Berasa kayak upik abu gue."

Gian menyeringai. "Nggak kok. banyakan di sananya." cengirnya.

Aulia mendengus."Yaudah mau pesan apa?"

"Gian pengen bakso tapi nggak pake kecap. Terus minumnya jus alpukat."

Aulia merenggut, merasa familier "kok gue ngerasa kayak di cafe gitu ya?"

"Kan emang di cafe, Lia jadi pelayannya." cengirnya.

Aulia mendengus sebal tapi cewek itu tidak banyak komentar dan segera berjalan ke arah stand makanan. Sedangkan Gian duduk sendiri menunggu.

Karena bosan Gian memilih memainkan ponselnya, sampai akhirnya Aulia sudah datang dan menaruh pesanan mereka di meja.

"Lo yang namanya Gianina?" ucap seseorang yang menghampiri meja mereka.

Gian mengernyit. "Kamu siapa?"

Gian tidak pernah merasa mengenal cewek yang saat ini memandangnya dengan tatapan menilai. Lain hal nya dengan Gian yang bingung, Aulia justru terkejut dengan kedatangan cewek itu.

detik berikutnya Gian merasakan cairan lengket yang terasa dingin di rambutnya. Gian menyadari banyak orang melihatnya. Karena suasana kantin yang tiba-tiba hening. Sudah jelas peristiwa itu mengejutkan.

Madness of brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang