Eight: Angkot

28.7K 3.6K 395
                                    

Anak kos ngumpul di halte nungguin angkot yang lewat soalnya ketinggalan bus karena nungguin Guanlin di SMP Tunas Kecambah lama banget.

Kamu duduk bareng Daehwi sambil nyerita apapun yang bisa jadi topik.

Sementara Minhyun nyari angkot panas-panasan bareng Seongwoo.

"ANGKOT! ANGKOT! OII!" teriak mereka sambil lambaikan tangan ke kamera- eh angkot.

Angkotnya langsung ngerem, dan berenti di depan kalian.

Langsung aja kamu narik tas jalan keangkot yang berenti.

"Masuk dek. Muat tuh." ucap supir angkot.

Minhyun masukin kepalanya buat nengok.

"Muat pala lo mulus bang. Kita dah ngegandul gini di bilang muat! Mana tuh yang mau naek 10 orang lagi." protes penumpangnya.

Minhyun juga langsung ilang niat.

"Kayaknya gak jadi de-"

"NAEK AJA DEK. 10 ORANGKAN? BAYAR HARGA SEORANG AJA. GO NAEK." teriak si abang.

Penumpangnya udah merengut gitu mukanya sambil bersungut-sungut gak iklas.

"Hyung, gimana?" tanya Minhyun ke Jisung.

"Gak usa-"

"Kuy aja. Mumpung murah." Seongwoo langsung naek. Emang perhitungan.

Karena udah ada yang naek, anak kos laennya juga ikut naek.

Pada ngegandul, tapi kamunya belum bisa naek.

Udah sempit banget, takutnya angkotnya nanti gak bisa jalan.

"(Y/n) gak naek? Buru." ajak Minhyun yang emang duduk dikursi deket pintu.

Kamu nengok, gak mungkin kamu duduk dilantai angkot kek yang lain, tapi gak mungkin sempit-sempit di kursi yang semuanya cowo. Walaupun emang satu angkot cowo semua.

Di depan udah ada emak-emak bareng anaknya. Gak mungkin duduk situ.

Gak mungkin mesti duduk di atas pahanya Minhyun, gak etis.

"Masuk dek. Supaya cepat go."

Kamu serba salah akhirnya duduk di atas paha Minhyun yang kaget.

"MODUS ANJIR!" teriak semua penumpang.

Minhyun yang mukanya merah cuma nyengir ganteng.

"Kita berangkat!" ucap abang supirnya kek gak berdosa langsung ngegas aja bikin kamu hampir nabrak orang di sebelah kamu tapi untungnya di tahan Minhyun.

"Makasih kak." kamu bilang gitu sambil ngelus dada.

"Btw, nama saya Siwon. Ig saya Siwon.Dollar_ follow ye. Nanti saya follback." ucap si abang.

"Nanti saya follow bang." Daehwi ngejawab sambil ngebuka hpnya.

"Sip dek. Ignya apa?"

"Dae.dae.daehwi, bomlike ya bang."

"Ok- AAAAAAAAAAA." abangnya tereak.

Semuanya juga ikut tereak.

Ckitttt

Kepala kamu langsung aja tos-tosan ama kepala Guanlin deket pintu yang setengah duduk, setengah bediri.

"AAAAAAWW." teriak kamu.

"Aduh sakit. Kepala kakak dari batu ya?" tanya Guanlin yang meringis.

"BANG KOK NGEREM TIBA-TIBA?!" esmosi kamu pengen nyekik bang supir.

"Enggak, ada ayam nyebrang jalan sembarangan." jawab si abang enteng.

"TABRAK AJA! LINDES SEKALIAN!"

"Idih. Jangan sadis-sadis neng. Entar pacarnya ilfeel."

"Siapa?"

"Tuh yang mangku kamu." jawab abangnya bikin jantung Minhyun dugeun-dugeun.

"Bukan kok." jawab Minhyun ketika tatapan horor anak kos kearah dia.

"Tapi calon bang."

"(Y/N) PUNYA GUA WOII!"

"GOLOK! GUE PERLU GOLOK!"

"SAIA PACARNYA BANG BUKAN SI MINHYUN!"

"SEUNGWOO SEORANG BANG!"

"..."

"Napa bang?" tanya kamu.

"Remnya b-"

"BLONG?!" teriak emak-emak di depan bikin satu angkot panik banget pake kuadrat.

"Enggak, maksud saya remnya bagus. Dah pakem."

"Lah si abang!"

Wanna One × YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang