Secret Admirer (Selesai)

Pain

09.00 pm

Gael dan Kenneth akhir nya pulang ke rumah setelah selesai bersenang- senang.

Mereka pergi ke toko buku,
Ke taman hiburan, makan di restoran mahal dan akhir nya melihat pesta kembang api di pantai.

Kenneth menjatuhkan diri ke atas tempat tidur Gael.
Kaki nya sakit semua karena berjalan seharian.

"Mau ku buatkan sesuatu...?"
Tanya Gael yang berdiri di ambang pintu.

"Tidak...aku masih kenyang, tapi kalau kau tak keberatan. Bisa ambilkan aku air mineral dingin..."

"Ok"
Jawab Gael segera beranjak ke dapur.

"Hah..."desah Kenneth.
"Udara nya panas sekali di sini..."

Di tatap nya, tirai kuning gading yang menutupi jendela.
"Aku perlu udara segar..."

Perlahan Kenneth mendekati jendela itu dan menyingkap tirai nya.

Mata nya terbelalak melihat sosok orang yang dia kenal.
Berdiri di balkon gedung di sebelah nya.

"Ken...ini minum..."
mata Gael melebar, Dia menjatuhkan gelas nya dan langsung berlari meraih lengan Kenneth dan menarik nya menjauh dari jendela.

Gael buru-buru menutup tirai nya kembali.
Jantung nya berdeguk kencang, mata coklat nya menatap Kenneth penuh keterkejutan.

Kenneth masih terpaku pandangan mata nya kosong. Dia benar-benar kaget,Kenneth terdiam beberapa saat.
"Jadi...orang yang kau sukai...dia..."
Kenneth beralih menatap Gael.

Gael menelan ludah, mata amber Kenneth terlihat mengancam.

"Selama ini dia tinggal sedekat ini dengan mu...?"

Gael tak tau harus bicara apa, hanya kepada Kenneth iya tidak mau rahasia itu terungkap.

"Kenapa kau diam...?!!"
Bentak Kenneth dengan suara keras, air mata nya mulai menetes.

"Dia sudah tinggal di sana sebelum aku pindah ke sini..."

Kenneth mundur beberapa langkah dia duduk di sisi tempat tidur.
Menundukkan kepala nya, dada nya terasa sakit.

Gael mendekati Kenneth pemuda itu berdiri di depan nya.
"Maafkan aku...aku tidak bermaksud menyembunyikan nya dari mu..."

"Lalu kenapa kau tidak segera mengatakan nya pada ku..."
Kenneth mendongak,di raih nya kedua tangan Gael.
Dia mencium punggung tangan orang yang di cintai nya.

Gael memejamkan mata, dada nya terasa sesak melihat Kenneth menangis karena kesalahan nya.

"Kau tau aku mencintaimu, ku mohon pada mu lupakan dia. Berikan hati mu itu pada ku...aku berjanji akan membuat mu bahagia"

"Aku tidak bisa..."
Gael menarik tangan nya.
"Aku tidak mau membohongi perasaan mu atau perasaan ku, aku sudah menyukai orang itu jauh sebelum mengenal mu...perasaan ku bukan baru muncul sehari dua hari. Tapi aku memendam nya selama hampir 3 tahun, aku tidak akan bisa menghilangkan nya semudah itu"

Kenneth mendesah.
"Apa kurang nya aku dibandingkan dia...?
Kenapa kau susah sekali menerima cinta ku....?
Memang aku dulu punya niat jahat pada mu...tapi keinginan itu sudah tidak ada"

Gael terdiam, dia teringat lagi ucapan Devon pada nya.
"Aku bukanlah orang pertama, kau biasa melakukan ini. Aku tak menyangka kau sendiri mengakui nya"

Gael menengadah, air mata nya mengalir.
"Mendengar langsung dari mulut mu, membuat hati ku seperti di koyak. Bagaimana aku bisa percaya pada mu lagi...?"