Pagi ini Kenneth dan Gael meninggalkan kediaman milik keluarga Kenneth.
Mereka bersama mengendarai mobil menuju ke kota.Gael terdiam, dia menatap pemandangan di luar dari balik kaca jendela mobil.
Sedang Kenneth sesekali melirik ke arah Gael.
Dia bisa melihat semburat kesedihan terpancar jelas dari wajah orang yang di cintainya itu."Ada apa dengan mu...?"
Tanya Kenneth sembari menengok ke arah Gael sebelum kembali memperhatikan jalan."Rasanya aku masih ingin di sana...Kayla, Stive, ibu dan juga kekek.
Mereka sudah seperti keluarga baru bagi ku"Kenneth tersenyum
"Saat lulus, kita bisa kesana untuk merayakannya"Gael menoleh kearah Kenneth
"Kau serius, kita akan kesana setelah lulus...?"
Tanyanya dengan wajah berseri."Iya...jadi hilangkan wajah sedih mu itu. Aku tidak suka melihatnya"
Gael mencibir
"Aku tidak sedih, hanya sedikit kecewa karena tadi kita tidak bisa sarapan bersama"
Elak nya.Kenneth terhelak, senyum tipis tersungging di sudut bibirnya.
"Itu karena ulah siapa...?"
Tanyanya sembari melirik Gael."Tentu saja ulah mu..."
Wajah Gael memerah, dia membuang muka untuk menyembunyikan rasa malunya."Ulah ku...? Tunggu dulu...bukan nya kau yang semalam memancing ku untuk melakukannya...atau perlu ku ingatkan lagi apa yang kau lakukan pada ku semalam..."
"Aku tidak mau dengar"
Untuk sesaat Gael menutup kedua telinganya.
"kau juga turut andil soal kita tidak bisa sarapan dengan semua orang padahal itukan sarapan terakhir bersama sebelum kita pulang"
Protes Gael melotot ke arah Kenneth.Kenneth mendesah.
"Kau terlalu memikirkan pandangan orang lain, mereka tidak akan mempertanyakan cara jalan mu yang agak aneh.
Apa lagi aku sudah menawarkan diri untuk menggendong mu, tapi kau yang menolak""Jelas saja ku tolak, tidak lucukan orang-orang melihat ku di gendong naik turun tangga sedangkan kaki ku tidak cidera"
"Bilang saja pantat mu terluka karena jatuh dari kamar mandi..."
Sebuah pukulan mendarat tepat di lengan Kenneth, membuat pemuda itu meringis kesakitan.
"Alasan macam apa itu..."
Dengus Gael sambil mengerutkan dahinya.Kenneth tertawa.
"Maaf...anggap saja itu semua salah ku.
Kau mau aku melakukan apa untuk membayar kesalahan ku itu..."Wajah Gael memerah, dia membuang muka, sembari melipat kedua tangannya di dada.
"Tidak ada..."Kenneth melirik Gael saat mendengar jawaban itu.
Ada rasa kepuasan di hatinya kala melihat Gael tersenyum sendiri sembari melihat pemandangan diluar jendela.Pagi tadi Gael bangun dengan tubuh yang sakit semua,karena keisengannya sendiri menggoda Kenneth semalam.
Akhirnya dia tidak bisa sarapan dengan keluarga Ellora karena Gael tidak mau semua orang melihat cara jalan nya yang terseok-seok menahan nyeri di pangkal pahanya.
Sebab itu Kenneth membawakan sarapannya ke kamar,
Dan mereka makan bersama di sana.Gael memaksa pulang saat tau Kayla sudah berangkat sekolah.
Karena dia tidak mau gadis kecil itu melihat jalannya yang tidak normal.
Bisa jadi Gael kesulitan menjawab pertanyaan yang akan di lontarkan Kayla padanya.Meski tadi Stive tampak memaksakan diri untuk pura-pura tidak tau dengan apa yang terjadi padanya.
Tapi Gael bisa membaca raut muka pemuda itu yang jelas-jelas menyernyitkan mata sembari menahan tawanya ketika melihat cara jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Selesai)
RomanceWARNING...!! ZONA PELANGI 18-8-2017 s/d 18-10-2017 Kisah cinta yang mengharu-biru, Tidak untuk dibaca usia di bawah 18+. (Hard lemon) "Dia gay dan aku cowok normal...dia gay dan aku cowok normal...dia gay... ingat apa tujuan mu mendekatinya...!!!" K...