Best Moment

13.1K 989 30
                                    


Gael melepaskan genggaman tangannya ketika mereka berdua sudah sampai di kamar Gael.

Kenneth memilih segera menjatuhkan diri keatas tempat tidur.

Kakinya terasa linu karena berlari tak tentu arah mencari Gael.

"Ken..."

"Heem..."
Kenneth menatap Gael yang berdiri di hadapannya.

Gael mengulurkan tangannya dan disambut oleh Kenneth.
Pemuda itu menarik tangan Kenneth hingga membuatnya kembali duduk.

"Ada apa...?"
Tanyanya melihat kegelisahan yang nampak jelas terlukis di wajah Gael.

Gael masih memegang tangan Kenneth erat-erat...
"Aku minta maaf pada mu...
Karena selalu melakukan semua yang kupikir baik untuk kita tanpa izin dari mu...
Terkadang aku bersikap egois dan membuat mu tersakiti dengan keputusan sepihak yang ku buat..."

Kenneth terdiam, senyum tersungging di bibir tipis kemerahannya.
"Karena kau meminta maaf dengan cara semanis ini...
Mana mungkin aku tidak memaafkan mu..."

Kenneth mendekap Gael yang berdiri di hadapannya...
"Aku mencintai mu Gael...
Jika bisa aku ingin menghentikan waktu dan memeluk diri mu seperti ini untuk selamanya.
Aku ingin memonopoli hidup mu. Kau itu milik ku..."

Gael mengelus rambut hitam kemerahan milik Kenneth.
"Kalau kau mau aku akan membatalkan keberangkatan ku keluar negeri..."

Kenneth mendongak, dia perlahan melepas pelukannya.
Dia melihat semburat kesedihan di wajah Gael yang tampak di tutupi senyum yang di paksakan kekasihnya itu.

"Apa pergi keluar negeri sangat penting untuk mu...?"

Gael terdiam sejenak.
"Aku tidak bisa bilang jika itu tidak penting...
Tapi kau lebih penting untuk ku..."

Senyum kelegaan menghiasi wajah Kenneth.
Dia meraih tangan Gael dan mencium punggung tangannya.
Kenneth kembali mendongak.
"4 tahunkan...aku akan menunggu mu..."

Mendengar ucapan Kenneth barusan mata Gael terlihat melebar.
"Kau mengizinkan ku pergi...?"
Senyum sumeringah tampak jelas di bibir Gael yang melihat Kenneth dengan tatapan tak percaya.

"Aku hanya mengizinkan mu pergi 4 tahun...tidak lebih dari itu.
Jika kau mau menambah lagi...
Aku yakinkan pada mu akan menyeret mu pulang..."

Gael tertawa...
Dia berjongkok dan memeluk tubuh Kenneth yang duduk di sisi tempat tidur.
"Terima kasih..."

Kenneth tersenyum, meski ini akan berat untuk nya jauh dari Gael.
Akan tetapi kebahagiaan yang terpancar jelas dari wajah kekasihnya tersebut membuat Kenneth lega.
Dia harus melepaskan dan membebaskan Gael.
Toh dia pergi untuk mengejar cita-citanya.
Bukan untuk meninggalkannya.
Dia akan kembali padanya suatu hari nanti jika dia sudah berhasil meraih impiannya.

Gael mendongak, dia perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Kenneth dan mengecup sekilas bibir pemuda itu...
"Kau tau...aku tidak akan mengecewakan mu..."
Gael berdiri di hadapan Kenneth dengan wajah serius.

"Aku akan jadi laki-laki yang bisa kau andalkan.
Aku pastikan...kau tidak akan bisa hidup tanpa bergantung pada kemampuan ku...
Akan ku buktikan itu pada mu..."

Kenneth tertawa renyah, dia menarik Gael jatuh kedalam pelukannya...
"Dasar belagu..."
Ucapnya pada Gael yang kini menindih tubuhnya.
Mereka berdua saling bertumpu di atas tempat tidur.

"Aku yang akan membuat mu tidak bisa hidup tanpa bergantung pada ku..."

Gael memutar bola matanya...
Dia melepas pelukan Kenneth yang tidur terlentang di bawahnya.

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang