Maaf

9.3K 950 54
                                    


Pagi ini Gael terlihat sedang sibuk di dapur,
Dia meletakkan masakan yang dibuatnya ke atas piring saji lalu di sodorkan ke depan ayahnya yang sedang duduk di meja makan sembari memperhatikan artikel di koran.

"Aku sudah lama tidak melihat Kenneth, biasanya anak itu sering datang kemari.
Apa kalian sedang bertengkar...?"
Tanya Mr. Lavery yang masih fokus menatap koran di depannya.
Dia bahkan bicara tanpa melihat Gael, yang kini sedang duduk di hadapannya.

"Kami tidak bertengkar, dia sedang banyak urusan, mungkin..."
Jawab Gael, ada setitik keraguan terdengar dari nada bicaranya.
Membuat Mr. Lavery melipat koran di tangannya dan menaruhnya keatas meja makan begitu saja.

Pandangannya beralih ke wajah putra semata wayangnya.
Tampak ada lebam di wajah sebelah kanan Gael.
Di sudut bibir bawah sebelah kiri juga terlihat ada luka yang sudah mengering.

4 hari lalu Gael pulang dalam keadaan seperti itu.
dia bahkan tidak jadi berangkat kerja,
Dia di antar oleh Archer sampai di depan pintu.

Dari mantan kekasihnya itu pula Gael mengetahui siapa orang yang mengeroyoknya, dan alasan mereka melakukan itu.

Archer menceritakan semua yang di lakukan Kenneth untuk dirinya.
Meski awalnya dia menolak menjelaskan semuanya karena lelaki itu sudah berjanji akan merahasiakan hal itu dari Gael.

Tapi Gael mendesak gurunya tersebut, dia bahkan sempat mengancam Archer dengan bilang tidak akan pernah bicara padanya jika dia tidak memberi tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Ayah tidak tau ada apa dengan mu, tapi kalau kau mau, kau bisa menceritakan masalah mu pada ayah..."
Ucap Mr. Lavery

Gael tersenyum,
"Kenneth sedang memperjuangkan diriku, aku bahkan tidak tau apa yang terjadi padanya sekarang.
Dia melarang ku menghubunginya, dia melawan ayahnya seorang diri...
Mungkin ini waktu yang tepat untuk ku melakukan hal yang sama.
Aku hurus mengatakan kebenaran tentang hubungan kami pada ayah ku..."

Gael menarik nafas dalam-dalam,
Dia melihat ayahnya yang sedang melahap masakan yang di buatnya tadi dengan wajah puas.

Gael memang bisa di andalkan untuk mengurus dapur, baginya bukan hal yang sulit melakukan pekerjaan rumah tangga.

"Ada hal penting yang ingin ku bicarakan dengan ayah..."
Ucapa Gael setelah melihat ayahnya selesai makan.

Pemuda itu membersihkan meja mekan tersebut.
Meletakkan semua piring kotor ke tempat cucian piring.

Dia kembali duduk menghadap ayah nya yang tampak sudah tak sabar menunggu Gael bercerita.

Putranya itu orang yang sangat tertutup, dia suka menyimpan masalahnya sendiri.
Mungkin hal itu di lakukan Gael agar ayahnya tidak ikut terbebani dengan masalah yang sedang dihadapinya.

Tapi apa yang dilakukan Gael malah membuat Mr. Lavery kepikiran.
Dia bahkan tidak mendapat jawaban atas apa yang terjadi pada Gael 4 hari lalu.

"Mungkin Gael ingin bercerita, kenapa dia berkelahi..."
Pikir Mr. Lavery, dia masih terus menatap lurus kearah Gael menunggu pemuda itu membuka mulutnya.

"Ayah..."
Bibir Gael terkatup lagi, dia kembali menghembuskan nafas berat.
Seperti ada beban besar yang membuatnya menahan ucapannya barusan.

"Katakan apa yang ingin kau katakan, aku ini ayah mu.
Jangan memasang wajah takut, ayah berjanji tidak akan marah..."

Gael tersenyum getir.
"Mungkin yang ku katakan nanti akan membuat ayah kecewa, karena itu aku menyembunyikannya dari mu.
Aku tidak bermaksud, membuat mu jadi orang terakhir yang tau tentang hal ini..."

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang