21.30 di Toserba.
Gael tampak menata beberapa barang di rak saat Mikas datang mendekatinya.
"Selamat untuk kelulusan mu...
ku dengar kau dapat juara 1 di kelas.
Archer memberi tau ku tadi saat kami tidak sengaja bertemu"
Mikas tersenyum sembari menyodorkan kotak kacil yang di bungkus kertas karton pada Gael.Gael terdiam, dia menghentikan kegiatannya.
Pemuda itu mengambil kotak pemberian Mikas.
Tampak senyum menghiasi wajahnya.
"Terima kasih, setelah saingan terberat ku pergi, akhirnya aku memperoleh peringkat pertama lagi""Saingan terberat...?"
Tanya Mikas bingung, dia tidak tau Gael pernah tidak dapat peringkat pertama.Pemuda itu mengelus tengkuknya dengan wajah memerah.
"Saat Kenneth pindah sekolah dan ada di kelas ku.
Saat semester pertama, dia yang mendapat juara..."Mikas tertawa renyah.
"Aku tidak tau kalau pacar mu itu orang yang cerdas...
ku pikir dia anak badung di sekolah"Gael mengibas-ngibaskan tangannya beberapa kali di depan wajahnya.
"Kau salah...
Bukan hanya di pelajaran umum,
dia juga tidak tertandingi di pelajaran olah raga.
Kenneth bukan tipe orang yang suka cari masalah di sekolah..."Mikas tersenyum.
"Hah...sepertinya aku harus merubah cara pandang ku padanya"
Dia menatap Gael sesaat.
"Ngomong-ngomong aku juga dengar dari Archer soal surat undangan dari Universitas luar negeri yang kau terima..."Mikas melihat semburat kesedihan di wajah Gael.
"Apa kau belum memberi tau Kenneth soal itu...?"Gelengan kepala Gael menjawab pertanyaan Mikas barusan.
"Aku tidak berani memberi taunya..."Mikas terdiam sesaat.
"Itu kesempatan sekali seumur hidup, kau bisa merubah keadaan mu.
Kau pemuda yang pintar,
Sayang sekali jika kau menyia-nyiakan kesempatan ini..."Gael mendesah, dia menyandarkan tubuhnya ke samping sembari melipat kedua tangannya ke dada.
"Kau benar soal itu, mungkin aku bisa merubah kehidupan ku dan ayah ku.
Dengan menjadi mahasiswa terbaik.
Itu tidak akan sulit untuk ku...
Tapi Kenneth..."Mikas menepuk bahu Gael.
"Dia akan mengerti jika itu adalah hal terbaik untuk masa depan mu..."Gael menghela nafas, dia menegakkan tubuhnya.
"Ku harap juga begitu.
Aku akan memberi tau dia secepatnya"Mikas tersenyum
"Iya...aku sudah lama tidak melihat Kenneth datang kemari...?''"Aku sengaja melarangnya, karena kami sedang ujian.
Awalnya dia sempat protes tapi akhirnya dia mau mengerti.
Saat ku bilang aku mau konsentrasi belajar selama masa ujian itu..."Mikas mengangguk-angguk tanda dia mengerti ucapan Gael.
"Tapi sekarangkan ujiannya sudah selesai hasilnya juga sudah keluar,
dia pasti akan datang menjemput mu nanti..."Gael tertawa ringan.
"Entahlah, dia sama sekali tidak menghubungiku seharian ini...""Oh...tumben sekali...?!"
Pekik Mikas tak percaya.
Dia tau benar seperti apa Gael kewalahan mengangkat telfon dari Kenneth saat di Toserba.
Pemuda itu menelfon setiap 30 menit sekali selama dia dilarang bertemu dengan Gael."Iya, entah dia sedang apa...aku jadi curiga padanya..."
Mikas tertawa...
"Dia itu pacar mu apa memangnya yang bisa dia lakukan pada mu...?Gael memutar bola matanya.
"Terkadang Kenneth itu lebih kejam dari iblis saat sifat jahilnya kambuh...
sudah tak terhitung berapa kali dia melakukan itu, menipu dan memanfaatkan ku.
Yang terakhir dia pura-pura pingsan di tangga rumah ku saat aku pulang kerja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Selesai)
RomanceWARNING...!! ZONA PELANGI 18-8-2017 s/d 18-10-2017 Kisah cinta yang mengharu-biru, Tidak untuk dibaca usia di bawah 18+. (Hard lemon) "Dia gay dan aku cowok normal...dia gay dan aku cowok normal...dia gay... ingat apa tujuan mu mendekatinya...!!!" K...