melupakan

11.7K 1.3K 67
                                    


Kenneth menatap Devon lekat-lekat.
Sedetik kemudian tawanya pecah, dia sampai memegangi perutnya.

"Kenapa kau malah tertawa...?!"
Bentak Devon kebingungan.

Kenneth melambai dengan nafas terengah-engah.
"Apa kau tidak tau expresi wajah mu seperti apa...itu lucu sekali?"

Devon mengerutkan dahi nya, dia masih bingung dengan apa yang telah terjadi.
"Jangan-jangan dia jadi sinting karena luka dikepalanya"

Kenneth menahan tawanya, senyum terkulas dibibir pemuda itu.
"Aku hanya bercanda...tidak mungkin aku lupa pada sepupuku sendiri..."

Wajah Devon berubah garang.
Dia mengatupkan rahang nya kuat-kuat.

"Bercanda katamu...dengar ya...kau hampir membuat ku jantungan...!!"
Bentak nya setelah mencerna kata-kata Kenneth barusan.

Devon mendekati Kenneth yang menertawai nya lagi.
"Kalau bukan karena kau masih sakit, aku sudah menghajar mu..."
Gerutunya kesal.

"Iya...iya...maaf..."

Devon menghela nafas lega.
"Aku senang ternyata kau baik-baik saja, kalau kau sudah bisa membuatku kesal sepertinya aku tidak perlu menghawatirkanmu lagi"

"Terimakasih, kata perawat kau yang selalu menjaga ku...?"

Devon tersenyum
"Mamang nya selain aku ada orang lain yang bisa kau andalkan...?"

Kenneth memutar bola matanya.
"Iya...kau mau minta apa dariku...?"

"Penjelasan..."

Kenneth mendesah
"Kau mau tau kenapa aku kecelakaan...?"

"Bukan itu..."

Kenneth memandang Devon penuh tanya.
"Lalu...?"

"Kenapa hal itu terjadi tidak jauh dari rumah Gael...?"

Wajah Kenneth berubah serius.
"Aku rasa kau tidak usah cemas tentang hubungan ku dan Gael.
Karena Dia sudah menolak ku"

Devon melongo
"Dia menolak mu...?"
Pekik Devon tak percaya, karena seumur hidup Kenneth belum pernah di tolak.

"Itu yang namanya balasan, karena kau selalu mempermainkan hati laki-laki yang mencintai mu"
Senyum bahagia menghiasi wajah Devon.

"Kenapa kau malah senang melihat ku patah hati...?"

"Karena ini hal yang langka kau tau...aku belum pernah melihat mu seperti ini sebelum nya...."
Devon tertawa.

Kenneth memutar bola matanya
"Puas-puaskan saja menertawakan ku...
Siapa yang mengira aku benar-benar jatuh cinta pada Gael..."

"Lalu sekarang, apa yang ingin kau lakukan....?"

Semburat kesedihan memenuhi wajah Kenneth, yang membuat Devon berhenti tertawa den beralih menatap serius kearah sepupunya.

"Aku akan melupakan nya..."
Kenneth menarik nafas dalam-dalam,

"Melupakan perasaan ku...
Melupakan kalau dia pernah ada...
Malupakan kalau aku mencintainya"
Sebuah senyum yang dipaksakan terkulas di bibir nya.

"Karena itu tolang bantu aku melakukannya..."
Pinta Kenneth memandang kearah Devon penuh harap.

Lalu dia menunduk.
"Hanya menyebut namanya saja dadaku terasa sakit...aku bisa benar-benar mati jika melihatnya bersama orang lain"

Devon melihat butiran air mata membasahi wajah Kenneth.
"Akan segera kuurus kepindahan mu..."
Ucap Devon sembari menepuk bahu nya.

"Maaf merepotkan..."

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang