Hilang

12.9K 1.3K 84
                                    


Gael terpaku tak bisa bergerak, di ruangan itu, semua orang menangis terisak-isak.

Dia melihat Noah dan Gray berangkulan sambil melihat nya.
Air mata kedua temannya itu mengalir deras.

Didekat peti mati warna hitam diatas altar, tampak Devon berdiri di sana memandang Gael dengan tatapan tak bersahabat.

Membuat nafas Gael tercekat, dadanya terasa sesak.
Apa yang dia cemaskan ketika Kenneth meninggalkan rumah nya dalam keadaan mabuk dan patah hati benar-benar terjadi.

"Ini...tidak mungkin..."

Sebuah tangan kokoh memegang bahu Gael.

"Kau harus melihat nya sendiri..."
Ucap Evans yang mendorong Gael mendekati peti itu.

Langkah kaki nya terasa berat, dia berhenti tepat di samping Devon.

"Ini salah mu...Kenneth jadi seperti ini..."

Gael perlahan mengulurkan tangannya, dia menyibak kain putih yang menutupi kaca peti.

Mata nya terbelalak, dia melihat Kenneth terbaring kaku di sana dengan wajah pucat.

"Kenneth....!!!"
Teriak Gael dengan nafas terengah-engah.
Dia duduk di tengah tempat tidur nya.
Dengan paluh bercucuran.

"Yatuhan..."
pekik nya sembari mengusap-usap wajah nya dengan tangan.

3 hari berturut-turut dia memimpikan hal yang sama.

Setelah pertengkaran nya dengan Kenneth, Gael sudah tidak pernah bertemu lagi dengannya.
Kenneth menghilang begitu saja.

Bahkan dia tidak pernah masuk sekolah.

Gael menengok kearah jam di dinding, dia harus bangun dan segera berangkat sekolah.
Mungkin hari ini Kenneth akan masuk.
Itu yang ada di benak pemuda itu.

Dengan segera dia berjalan menuju kekamar mandi.

Setiap langkah nya di dalam rumah itu, hanya wajah Kenneth yang terlintas.

Tanpa Gael sadari, Kenneth telah masuk begitu dalam kedalam kehidupannya.

Dia mengisi banyak kenangan manis, memenuhi ingatannya.

"Apa kau akan mengakhiri hubungan kita seperti ini....?"
Desah Gael putus asa.

*****

Sedangkan di tempat lain Kenneth terlihat masih tak sadarkan diri sejak 3 hari lalu setelah dia selamat dalam peristiwa kecelakaan yang menimpa nya.

Selang infus masih tergantung di tangan kiri, tampak perban melingkar di kepala.

Dokter yang memeriksa kondisi Kenneth bilang pada Devon jika sepupunya itu baik-baik saja.

"Apa yang terjadi pada mu...kenapa kau tidak segera bangun...?"

Devon menatap lekat-lekat wajah Kenneth.
Dia tidak habis fikir bagaimana dia selamat dan hanya mengalami lecet dan memar yang tidak berarti dalam kecelakaan yang mengerikan.

Hanya saja luka di kepalanya cukup parah.

Melihat bangkai mobil Kenneth yang hancur, dia kira sepupunya itu telah meninggal.

"Aku tidak tau kenapa kecelakaan itu kau alami tidak jauh dari kediaman Gael.
Apakah terjadi sesuatu pada kalian...?"

Devon menghela nafas.
"Apa aku perlu memberi tau Gael soal keadaan mu sekarang...?"

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang