Tears

9.3K 1K 100
                                    

Perlahan Gael menjauhkan pecahan kaca yang dia pegang dari lehernya.

Tangannya bergetar, dia menangis tanpa mengeluarkan suara.

Hatinya begitu sakit mendengar ucapan Kenneth barusan.
Pada hal, dirinya sendiri yang ingin Kenneth menikahi Ketlyn.

Tapi mendengar langsung dari bibir kekasihnya, tak pelak membuat dadanya nyeri.

Keadaan Kenneth tidak jauh berbeda, dia menatap lurus kearah Gael dengan air mata yang membanjiri wajah tampannya.

"Aku akan menikahinya...
jangan pernah kau melakukan hal seperti ini lagi di depan ku..."
Kenneth mengambil pecahan Kaca yang masih di genggam Gael dan melemparnya begitu saja.

Gael hanya terdiam, baju yang di bebalkan Kenneth ke luka di tangannya perlahan jatuh ke lantai.
Darah tampak menetes perlahan dari ujung jarinya.

"Ayo...kita obati luka mu..."
Ucap Kenneth saat melihat tangan Gael, pemuda itu berbalik membelakangi kekasihnya.

Belum sempat dia melangkah, Gael tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Maafkan aku Kenneth...karena aku sudah memaksa mu melakukan ini...
Aku bukan seorang wanita,
Aku tidak akan bisa memberikan mu keturunan, kau tau itukan...?
Aku melakukan ini untuk mu...
Untuk masa depan keluarga mu.
Jika saja aku di lahirkan berbeda, aku tidak akan pernah melepaskan mu dan membiarkan diri mu menikah dengan orang lain..."

Gael mempererat pelukannya, dia bicara di sela isaknya dengan suara terbata-bata.

Kenneth mendesah,
"Aku sudah bilang pada mu, aku tidak perduli semua itu asalkan aku bisa selalu bersama mu.
Apa suatu hari nanti kau juga akan menikah dan meninggalkan ku.
Untuk alasan yang sama...?"

Gael terbelalak, dia melepaskan pelukannya dan mundur selangkah kebelakang.
Dia tidak pernah berfikir soal itu.
Suatu hari setelah dia dewasa, apakah dia juga akan menikah dan memiliki anak dengan seorang wanita...?

Kenneth berbalik dan menatap tajam kearah Gael.
"Katakan pada ku, kau tidak akan pernah menjalin hubungan dengan orang lain.
Karena kau menyuruh ku menikah dengan Ketlyn.
Itu membuat ku tidak bisa menikahi mu,itulah sebabnya aku mau kau mengikat janji di sini dengan ku sekarang juga"

Kenneth memandang lurus kemata Gael.
"Apakah kau Gael lavery, bersedia untuk selamanya berada di sisi ku hingga maut memisahkan kita...
Dalam suka maupun duka,
Di saat sakit ataupun sehat,
Dalam kebahagiaan maupun kemalangan.
Maukah kau, selalu menemaniku sepanjang sisa hidup ku...
Dan tidak akan pernah memutuskan ikatan ini...?"

Gael tampak terkejut mendengar ucapan Kenneth.
Namun sedetik kemudian senyum terkulas di bibirnya.
"Kau tau ini sama sekali tidak keren, kau mau mengikat janji dengan ku di kamar mandi...?"

Kenneth mengerutkan dahi, tapi senyum geli terkulas di bibirnya.
"Sudah jawab saja, janji ini akan mengikat kita seumur hidup..."

Gael tertawa pelan.
"l do"

Kenneth tersenyum lebar mendengar ucapan Gael.
"Aku mencintai mu..."
Ucapnya sembari sedikit membungkuk, dia mendaratkan ciuman lembit di bibir Gael.
Melumat nya dan menautkan lidah mereka.

Nafas Gael mulai memburu, begitu pula Kenneth.
Tapi mengingat situasi mereka sekarang, tidak mungkin mereka melanjutkannya.

"Kita obati luka mu sekarang..."
Ujar Kenneth setelah melepas ciumannya.

Gael mengangguk,
Keduanya berjalan menuju tempat tidur.
Kenntah mengiringi langkah Gael hingga kekasihnya itu duduk di sisi ranjang.

Setelah itu dia berjalan dengan tubuh setengah telanjang menuju pintu dan membukanya.

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang