Regret

13.4K 1.3K 108
                                    


Kenneth buru-buru berdiri, wajah nya berubah panik.

Sedang Gael masih terpaku diam, dia tidak menyangka dengan yang dia lihat.

"Kita harus pergi...tidak perlu menunggu nya..."
Kenneth menarik tangan Gael yang tampak linglung.

Gael berjalan beberapa langkah menuju pintu bersama Kenneth,
Sedetik kemudian dia menarik tangan nya dari genggaman pemuda itu, hingga membuat langkah kedua nya terhenti.

"Ada apa...?"

"Kenapa harus pergi...bukan nya ini keinginan mu...?"

Raut muka Kenneth menegang, "Gael aku mohon pada mu, ayo pergi dari sini sekarang" Kenneth berniat meraih tangan Gael.

Namun pemuda itu mundur selangkah.
"Akan ku katakan pada nya tentang perasaan ku..."

Kenneth menelan ludah, "katakan saja kalau mau kau katakan...tapi bukan sekarang..." bujuk nya.

"Lalu kapan, hampir 3 tahun aku menahan nya. Kau bilang semua ini akan berakhir ketika aku mengatakan tentang perasaan ku pada nya"

"Demi tuhan Gael, jangan melakukan ini pada ku..."

"Aku hanya melakukan yang seharus nya ku lakukan"

"Kalian mau pulang...?"
Tanya Archer yang terkejut karena ketika mambuka pintu, kedua murid nya itu berdiri di depan nya.

Kenneth dan Gael serta merta menoleh ke asal suara itu.

" kami hanya ingin melihat kenapa kau lama sekali..." jawaban Gael membuat lelaki 26 tahun itu tersenyum.

"Di tempat Mikas tadi aku harus antri cukup panjang...."
Archer membawa belanjaannya masuk, dia kembali menutup pintu dan berjalan menuju dapur.
Diikuti Gael di belakang nya.

Sedangkan Kenneth hanya mampu menunjukkan wajah kecewa dan kembali duduk di sofa.
Sesekali dia menengok ke arah dapur. Yang memang terlihat dari tempatnya duduk.

"Brengsek...'' dengus Kenneth kesal.
Dia menyandarkan tubuh nya, mendongak melihat atap ruangan itu.
"Apa yang sudah ku lakukan..." sesal nya.

Dia memijit-mijit tulang hidung nya, sembari memejamkan mata.

"Salah ku sendiri memaksa nya kemari...
Tak biasa nya aku gegabah seperti ini.
Jika tau pak Guru juga menyimpang sudah pasti aku takkan meminta Gael untuk menyatakan perasaan nya"

"Apa ada masalah...?"
Archer berdiri menatap Kenneth.
Dia meletakkan beberapa kaleng soda di atas meja.

Kenneth terhenyak, dia membuka mata dan menegakkan duduknya.
mencoba tersenyum ke arah Archer, meski senyum yang di paksakan itu lebih mirip cengiran.

Gelengan kepala menjawab pertanyaan itu.

Archer duduk di dekat Kenneth.
"Aku senang melihat Gael bisa akrab dengan mu...aku sering kawatir dengan pergaulan nya di sekolah yang sama sekali tidak berkembang"

Kenneth mengingat lagi saat pertama dia pindah dan duduk di samping Gael. Bahkan mereka tidak saling bicara selama 2 minggu.

"Anda tidak perlu kawatir Mr. Archer, selama ada saya, akan saya pastikan Gael akan baik-baik saja..."

"Aku senang mendengarnya langsung dari mu..."
Wajah Archer tiba-tiba berubah panik.

Dia beranjak dari duduknya. Menuju DVD yang masih menyala,
Dia segera matikan benda itu.

"Kami sudah melihat isi nya, tidak perlu sepanik itu..."
Kenneth memutar bola mata nya.

"Minumlah, Gael sedang menyiapkan cemilan nya"
Archer berdiri di hadapan Kenneth sembari menengok ke arah dapur.

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang