Dejavu part 4

10.6K 1.1K 45
                                    


Kayla berlari dengan wajah panik, air mata nya terus berlinang tak terhenti.

Dia melihat Kenneth dan Stive berjalan ke arah nya sembari menenteng peralatan untuk memancing.

Wajah Kenneth tampak tegang, perasaan nya tidak enak ketika melihat Kayla berlari menghampirinya.

"Ken...Gael tenggelam...!!"
Teriaknya

Kabar itu seperti suara petir menggelegar, yang menghantam dada Kenneth.

Dia langsung menjatuhkan semua bawaan nya berlari kencang menuju ke sungai tempat Kayla datang tadi.

Ekspresi takut, tegang dan sedih terpancar jelas di wajahnya.
Dia melepas jaket yang dia pakai dan melemparkan nya ketanah begitu saja.

Sembari terus berlari Kenneth melepas juga t-shirt hitamnya,
Dan dia buang entah kemana.

"Gael...Gael...Gael...!!!"
Kenneth berteriak sembari menuruni tebing gembur dari tanah cadas menuju tepian sungai dan langsung melompat ke dalam air.

Stive tak kalah paniknya, dia segera menyuruh Kayla untuk memberi tau apa yang telah terjadi kepada penghuni rumah.
Lalu dia berlari mengejar Kenneth.

Pemuda itu melompat langsung ke tepain sungai, hampir saja dia terjerembab.
Dia mengatur nafas nya sebelum melompat ke air.

Belum sempat Stive menjeburkan diri dia melihat Kenneth sudah muncul kepermukaan sembari merengkuh Gael.

Buru-buru dia membantu Kenneth menaikkan Gael ke tepi sungai.

"Gael...tetaplah bersamaku...Gael...!!"
Kenneth mendekatkan kepalanya ke dada Gael.

Wajah Kenneth berubah pucat saat menyadari jantung Gael sudah berhenti.
Nafas nya memburu, tubuhnya jadi lemas.

Stive yang melihat Kenneth bisa menebak apa yang telah terjadi.
"Kenneth...lakukan CPR...!!!"
Bentak Stive yang membawa kesadaran Kenneth kembali.

"Kau benar...tidak seharusnya aku menyerah..."
Mata ambernya menatap tajam ke arah Gael yang sudah tidak bergerak.
dia merobek kemeja yang di pakai Gael.

Kenneth meletakkan kedua tangan nya yang saling menumpu ke tengah dada Gael.

Dia menekannya 30 kali dalam 20 detik.
Mencoba membuat jantung Gael kembali berfungsi.

Air mata Kenneth mulai mengalir dengan deras.
"Gael...jangan lakukan ini pada ku..."
Ucapnya dengan suara bergetar.

Dia menekan lagi dada itu beberapa kali, tapi masih belum ada perubahan,Gael masih tetap diam.

Kenneth tak kehabisan akal, dia menengadahkan kepala Gael dan mengangkat dagunya.

Dia memencet hidung Gael, kemudian meniupkan udara langsung kemulutnya.

Kenneth melakukan itu dua kali dalam satu detik sembari memperhatikan, apakah dada Gael mengembang saat dia melakukannya.

"Gael...sadarlah..."
Pinta Kenneth sembari melakukan penekanan ke dada Gael dengan cepat.
"Kau tidak boleh meninggalkan ku..."
Suara isakan pilu terdengar dari bibir nya.

Kepanikan serta marta sirna ketika Kenneth melihat Gael memuntahkan air dari mulutnya.

Kenneth terduduk lemas, dia menatap Gael penuh dengan ekspresi kelegaan yang luar biasa.

Stive membantu Gael duduk saat melihat pemuda itu terbatuk-batuk.

Perlahan mata Gael terbuka, dia melihat Kenneth yang duduk di depan nya dengan pandangan bingung.

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang