Perlahan mendekati mu

20.5K 1.8K 56
                                    


"Kau serius mau ke rumah ku...?"
Gael melirik Kenneth yang berjalan di sampingnya.

Ketika pulang sekolah tadi Kenneth menghampiri Gael dan mengekor padanya.

"Well,aku hanya mengambil jas ku, setelah itu aku akan segara pulang" Kenneth meyakinkan.

"Kaukan tau dimana rumah ku, kau bisa langsung kesana naik mobil. Tidak perlu berjalan bersama ku, setidaknya kau tidak perlu lelah berjalan kaki"

"Mana bisa begitu,tujuan kitakan sama kau sendiri yang bilang tidak mau naik mobil.
Karena itu kita jalan kaki, jangan cemas soal mobil ku.
Pelayan ku akan mengambilnya nanti"
Kenneth tersenyum manis pada Gael.

Gael memutar bola matanya,
" bukan itu yang ku cemaskan, tapi pandangan mereka pada kita..."

"Meraka...?"
Kenneth mengulangi ucapan Gael, ia mengedarkan pandangannya. Pemuda itu baru sadar selama dia berjalan bersama Gael,banyak pasang mata menatap mereka curiga.
"Apasih...yang mereka lihat, sudah acuhkan saja?"

"Memang selalu aku acuhkan, tapi bagai mana dengan mu...?"

Kenneth mengelus leher belakangnya, "baru kali ini aku di lihat dengan tatapan seperti itu"
Kenneth tersenyum
" aku jadi berfikir apa yang mereka bicarakan tentang kita...?"

" apa lagi kalau bukan soal cowok paling populer di sekolah berjalan dengan si kutu buku yang aneh..."

Kenneth tersenyum geli, sedetik kemudian tawanya pecah.

"Apa yang kau tertawakan...?"
Pipi Gael berubah merah menahan malu dan kesal

"Ini lucu,aku dengar ada orang yang mengatai dirinya sendiri aneh"

Gael mendengus, cowok di samping nya ini benar-benar menyebalkan.
Tapi suara tawanya yang renyah membuat Gael tersenyum.

Kenneth melirik ke arak Gael, tawanya terhenti
" baru kali ini aku melihat mu tersenyum"

Gael membuang muka
"tersenyum kok sekali-kali"
elaknya.

"Sering-sering saja begitu, hilangkan raut suram dari wajah mu.
Padahal senyum mu itu manis sekali kenapa baru kau perlihatkan"

"Kau mau di hajar ya...mengatai ku manis..."
gerutu Gael dengan mata melotot.

Membuat Kenneth mengangkat tangan kanannya membentuk huruf V dengan jarinya.
" baiklah ku koreksi, senyum mu mempesona"

Gael memutar bola matanya, dia mempercepat langkah kakinya.
"Dasar sial ini pertama kalinya aku bicara panjang lebar dengan orang lain...
dan dia membuatku kesal"

"Hai Gael...tunggu jangan tinggalkan aku..."
Kenneth buru-buru menyusul Gael yang sudah berjalan jauh di depannya.

10 menit berjalan kaki membuat Kenneth capek dan kehausan.
Padahal ia dulu kuat lari 5 km. Rutinitas yang sudah 2 tahun ini ia tinggalkan.

"Kenapa kakimu pegal, orang seperti mu tidak biasa jalan kakikan...?"
Gael bicara dengan nada mengejek.
Entah kenapa, tidak biasanya ia bersikap begini.

"Jangan meremahkan ku..."
protes Kenneth mengikuti Gael menaiki anak tangga menuju ke bangunan 2 lantai yang semalam ia datangi.

Di dalam rumah yang sederhana itu tidak banyak yang bisa diliahat.
Hanya terdapat 1 sofa panjang yang ada di depan tv, 2 pintu kamar yang saling berhadapan.
1 kamar mandi yang terlatak di sudut dapur yang ada di belakang.

Tapi rumah itu rapi.

Gael masuk ke salah satu kamar yang bisa Kenneth tebak kalau itu adalah kamar Gael.
Dia mengikutinya dan ketika melihat ada tempat tidur sederhana yang tidak terlalu besar ada di depan mata nya Kenneth langsung berhambur menjatuhkan diri keatasnya. "Hah...leganya...!!"

Secret Admirer (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang