PIECES

1.6K 45 0
                                    

⭐🔅⭐

Seorang gadis terlihat memasuki sebuah café yang cukup ramai malam itu. Tubuh mungilnya dibalut dengan sebuah dress hitam berenda yang semakin menambah kecantikannya. Sementara di sampingnya berdiri dengan gagah seorang lelaki yang terus menggenggam tangannya. Keduanya terus melangkah mendekati sebuah meja yang sudah hampir penuh terisi.

“Marvin Gisya !” seru seseorang di meja itu saat melihat keduanya mendekat.

Lelaki itu tersenyum dan langsung merangkul sahabatnya yang sudah beberapa bulan ini tak ia temui. Sementara sang gadis hanya tersenyum. Setelah Marvin melepas rangkulannya, barulah ia ikut memeluk kedua lelaki itu. Rama dan Nanda.

“Gimana kabar lo ?”

“Baik. Kak Nanda gimana ?”

“Gue juga baik Sya”

“Kalau Kak Rama ?” tanyanya pada orang yang berdiri di sebelah Nanda.

“Gue kangen sama lo. Gilak si Marvin monopoli lo banget”

Gisya terkekeh. “Masak kangen Gisya ? kan udah punya Kak Diandra”

“Ya nggak Kak ?” Gisya berbalik bertanya pada salah satu gadis yang berada disana.

“Rama mah semuanya dikangenin” jawab gadis itu dengan nada bercanda. Lalu gadis itu memeluk Gisya.

“Gue kangeeeeeeen” ujar gadis itu dengan nada yang terdengar sangat rindu.

“Sama, Gisya juga kangen sama Kak Diandra”

Setelah merasa puas melepas rindu, barulah keduanya melepaskan pelukan itu. Lalu pandangan Gisya beralih pada gadis lain yang juga berada disana. Meskipun tidak mengenalnya, Gisya tetap memeluk gadis itu.

“Hai, Kakak pacarnya Kak Nanda ya pasti ?” tanya Gisya setelah melepas pelukannya.

Gadis itu tersenyum malu seraya mengangguk. Tak lama Nanda ikut bergabung.

“Ya dong. Kenalin nih Levia pacar gue. Vi ini Gisya pacar—”. Nanda tiba-tiba bungkam. Ia seperti salah bicara terlebih ekspresi Gisya yang mendadak berubah. Namun semua itu tak berlangsung lama. Gisya kembali menampakkan senyumannya. Ia mengangguk memberikan isyarat pada Nanda bahwa ia baik-baik saja.

“Hallo kak salam kenal” ujar Gisya ramah.

“Hai salam kenal juga” balas Levia.

“Udah lengkap kan ? yaudah yuk kita pesen makan. Kita udah lama banget nungguin lo berdua” ujar Rama yang sudah tak sabaran. Alhasil ia memilih menjadi pelayan dadakan dengan meminta menu dan mencatat pesanannya sendiri.

“Nah lo mau pesen apa Nda ? samain aja pesenan kalian berdua biar cepet”

“Curut. Sabar kali. Udah Yang, lamain aja pesennya” seru Nanda kesal, sedangkan Levia memilih terkekeh.

Sementara itu Marvin dan Gisya tak henti-hentinya tertawa. Bagi Gisya bersama mereka semua adalah sebuah moment terindah.

“Andai ya Kak, ada Abang disini” ujar Gisya tanpa sadar yang membuat Marvin menoleh kearahnya. Dengan sigap lelaki itu memeluk bahu Gisya.

“Dia udah bahagia disana Sya. Dia pasti juga bahagia melihat kita semua”

“Yaelah kalian berdua malah asik berduaan. Buruan nih pesen” Rama menginterupsi. Marvin memilih melepas saja rengkuhannya daripada membuat ribut satu orang itu.

“Sabar kali mas. Lo kalau punya restoran yakin gue nggak ada yang mau dateng” ujar Marvin menggerutu. Jika dipikir-pikir, antara Rama dan Marvin keduanya seperti memiliki kepribadian yang tertukar. Jika dulu Marvin lah yang selalu meributkan segalanya, kini Rama yang menempati posisi itu. Malah kadang melebihi Marvin.

“Lo mau pesen apa Sya ?”

Gisya yang terkekeh segera mengambil menu yang Rama bawa. Setelahnya ia mulai sibuk memilih makanannya sendiri.

“Arkha !”

Panggilan itu nyatanya membuat fokus Gisya pecah. Tanpa sadar ia ikut menoleh kearah seseorang yang tadi namanya dipanggil. Seseorang itu tepat berada di belakangnya. jantungnya tiba-tiba saja berdesir melihat seseorang itu. Laki-laki bermata teduh yang saat ini sedang tersenyum.

Arkha …

⭐🔅⭐

Yeheeeyy

Sorry ya sebenernya ini bukan extra part. Extra part nya yang kemarin itu yang sekaligus sebagai penutupnya DI BATAS SENJA

Nah kalau ini kayak apa yaa, eumm mungkin kayak otw prolognya PIECES. Yap bener, PIECES itu cerita terbaru aku. Dulu kan aku udah pernah bilang mau buat trilogy, nah ini dia trilogy nya. Trilogy dari LOVE COLOGNE & DI BATAS SENJA

Sebenernya juga bukan trilogy karena antara cerita Love Cologne dan Di Batas Senja itu sama sekali ga ada hubungannya. Tapi yaa maklum ini otak ngebet banget sama tokoh yang disana itu makanya dipaksain berhubungan hehehe

Jadi buat yang penasaran tentang gimana sih kehidupan Gisya setelah Ditya nggak ada ? apa sih sebenernya hubungan Gisya sama Marvin ? mereka berdua pacaran atau enggak ? atau gimana sih dengan kehidupan Arkha tanpa Kinara ? aku akan ceritain semua itu di PIECES

Di PIECES aku juga akan jelasin tentang alasan Langit yang tiba-tiba memutuskan Gisya. Dan alasan Arkha yang juga tiba-tiba memutuskan Kinara. Aku akan jelasin semua yang ingin kalian tau. Nah kira-kira apa sih yang ingin kalian tau ? kalian bisa tanyain langsung dan sebisa mungkin akan aku jawab ..

Oke, yuk ikuti PIECES. Akan banyak kejutan disana dan pastinya akan lebih seru dari Di Batas Senja atau Love Cologne

Jangan lupa masukin ke Reading List kalian ^^

Nb: pastikan sebelum membaca PIECES, baca lebih dulu DI BATAS SENJA atau LOVE COLOGNE

“Jatuh cinta itu mudah, yang sulit hanyalah memulainya … ”

Di Batas SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang