Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]Jimin keluar kamar dengan celana panjang dan juga kaos kebesaran berwarna putih, dia berdecak sebal saat membalikkan tubuhnya yang baru saja menutup pintu kamar melihat dua lelaki yang sayangnya tidak Jimin harapkan keberadaannya.
Kai dan Hoseok hanya tersenyum saat melihat sosok yang sedari tadi dicarinya keluar kamar, menarik paksa tangan Jimin dan membawanya ke saung depan Resort.
"Ngapa lo bedua kagak balik sih?" Tanyanya dengan nada yang kesal, Hoseok pura-pura memanyunkan bibirnya memukul pelan lengan Jimin. "Kamu mah gitu ihh aku mah gasuka."
Jimin melotot terkejut. "Ya---ya bodo amat."
"Udah ah udah, gue ngajak lo kesini..." Kai memeriksa kesekeliling mereka berharap tidak ada satu orangpun, "Mau ngebahas Mina."
"Mina?" Jimin membeo dan memetikkan jarinya, "Lo berhasil nyegah dia kesini 'kan?"
"Untungnya nih yaa, hari ini rapat sama direkturnya lama banget trus pertemuan sama klien luar negeri juga dipercepat."
Jimin mendesah lega dan mengusap dadanya, namun kembali tegang saat Hoseok mengusapkan sepatah kata. "Tapi.."
Hoseok melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul setengah delapan malam, "Ini masih agak sore, bisa jadi abis ketemua klien langsung kesini 'kan ketemuannya juga lumayan jaraknya dari tempat ini."
"Apa!?"
[FAKE LOVE]
Jimin bergerak gelisah, memperhatikan ponselnya dimana pesan yang dikirimnya tidak dibalas oleh kekasihnya itu. Hoseok dan Kai memilih menyibukkam dirinya dengan bermain game bersama, lagipula pikiran mereka sudah buntu jika menyangkut permasalah cinta seorang Park Jimin.
Ponsel dikasurnya bergetar dan dengan cepat Jimin langsung mengambilnya, membaca isi balasan pesan dari kekasihnya lalu menjatuhkan dirinya ke sebelah Kai setelahnya.
Mina Lee
Aku ketemu kliennya dipercepat dan untungnya pembahasannya juga cepet jadi bisa langsung ke BBH ResortTyping...
Mina Lee
Aku kesana sendiri aja. Kamu istirahat aja kalo capeIya, kamu juga istirahat ya sayang
[Fake Love]
Gadis itu menatap lurus seseorang yang dicarinya lalu meremas kuat ponsel yang digenggamnya, dia mulai terisak saat membaca balasan pesan dari seseorang yang ingin ditemuinya itu hingga membuatnya sedikit membanting ponsel ditangannya.
"Kenapa kamu ngga jujur?" Gumamnya sambil mengigit pelan bibir bawah, berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata yang sudah menggenang dipelupuknya.
Gadis itu menaruh dahinya pada stir mobil dan mulai menangis terisak, karena hatinya benar-benar terasa sesak dan butuh pelampiasan. "Ternyata dugaan aku emang bener.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
General FictionKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...