Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]Kantin.
Surganya para pelajar, karena di tempat ini mereka bisa terbebas dari mata pelajaran yang membuat suntuk juga pening kepala. Banyak yang berlalu lalang membeli makanan dan minuman, ada yang asik bercerita hingga tertawa adapula yang hanya sekedar beli makanan lalu kembali ke kelas.
Seulgi membawa makanannya dengan lesu, duduk dihadapan si kembar dengan malas. "Kayaknya Pak Jimin bakal sama galak sama Bu Jess deh," Wendy mengeluh kesal.
"Iya deh, kesel gue." Baekhyun menggenggam erat sendok, menumpahkan kekesalannya pada sendok tak berdoaa tersebut. Seulgi mengangguk setuju, memang seorang Park Jimin meyebalkan ditambah dengan tatapan tajamnya. Err.
Jari tangan Seulgi terangkat menujuk dua matanya, "Matanya Jim-- ah Pak Jimin itu beeeuuuhhh tajem, kek mengintimidasi."
"Ngga usah gitu lah, Taehyung juga gitu... iya ga?" Baekhyun menyenggol Taehyung yang duduk disebelahnya, lelaki yang disenggol itu terlihat sedang melamun, entah apa yang dipikirkan lelaki itu hingga membuatnya melamun sambil meminun esnya.
Mata Seulgi langsung menengok ke kanan dan kiri begitu menyadari sesuatu yang hilang, mencari keberadaan Irene yang tidak duduk bersama dengannya, sepertinya gadis itu tidak jajan.
"Irene kemana?"
Wendy mengedikkan bahunya. "Tadi sih bilang mau ke perpus,"
Seulgi hanya ber'oh' ria, mungkin akibat tatapan dengan Taehyung tadi membuat gadis cantik itu shock dan tidak move on.
"Mau kemana?" Seulgi bertanya pada Taehyung yang hendak pergi
"Ada urusan penting."
Sepertinya ada suatu hal yang harus diselesaikan oleh Taehyung dan juga Irene.
[Fake Love]
Irene memiringkan kepalanya diatas meja, melihat sebagian anak murid yang sedang berolahraga. Pikirannya kembali tentang Taehyung, tatapan lelaki itu membuatnya menjadi susah move on. Irene mematikan ponselnya saat melihat ada panggilan masuk dari seseorang yang dia simpan dengan dengan emotikan hati berwarna merah. Jang Suho.
Irene menutup wajahnya dengan buku novel yang dia pinjam dan menggeram kesal. Seorang lelaki bertubuh tinggi datang dan memperhatikan Irene, bahkan dia melihat Irene mematikan panggilan dari seseorang. Taehyung menarik kursi tanpa suara dan duduk dihadapan Irene, bersandar pada kursi dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
Lagi. Panggilan dari Suho Irene abaikan, dia hanya ingin sendiri. Ingin menenangkan pikirannya yang teringat dengan Taehyung---
"Kenapa ngga diangkat?"
---hingga suara bass Taehyung mengejutkannya dan membuatnya duduk dengan tegap dan tentunya membuat buku yang menutupi wajahnya itu terjatuh, dengan cepat Irene mengambil buku yang jatuh dan berusaha tenang dengan lelaki dihadapannya ini.
"Ngapain?"
"Gebetan baru?" Bukannya menjawab pertanyaan Irene, Taehyung justru bertanya balik. Namun gadis cantik dihadapannya ini tak kunjung menjawab, hanya diam sambil melihat ke arah lapangan. "Siapa namanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
Fiksi UmumKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...