[Crying]

769 64 5
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]

Seulgi membanting tubuhnya di atas kasur, dia menangis di balik bantal.

Jimin tersenyum miris, "Chanyeol udah ngeracunin otak lo tuh sama rasa bucin!"

"Apaan sih!"

"Lo liat 'kan Mina dalam bahaya! Dan lo malah bilang kalo semua ini bukan karena Chanyeol?!"

"Kak Chanyeol..." Gumamnya di sela tangisnya yang pecah.

Seulgi memegangi dadanya terasa sesak, entah kenapa saat Jimin membentaknya karena dirinya yang membela Chanyeol membuatnya sakit hati. Jika memang ini salah Chanyeol bukankah lebih baik dibicarakan baik-baik tanpa harus meninggikan suaranya seperti itu?

Ponsel Seulgi berdering dan menampilkan panggilan masuk dari Chanyeol, Seulgi langsung berdehem sebelum mengangkat panggilan tersebut.

"Malem princess!"

"Malem Kak," Seulgi berusaha menahan tangisnya mengingat perkataan Jimin.

Bagaimana jika perkataan Jimin memang benar?

Bagaimana jika Chanyeol memang dalang dari semua ini?

"You okay? Suara kamu kok kayak orang abis nangis?"

"Aku oke ko kak!"

"Kamu sibuk ngga? Makan yuk di minimarket deket rumah kamu, aku lagi ada di sini."

Seulgi tak menjawab, dia hanya diam memedam suara tangisnya.

"Tadinya mau ngajak makan ke luar tapi karena udah malem dan udaranya juga dingin jadi Aku ngajak makan di minimarket deket rumah kamu. Gapapa 'kan?"

"..."

"Seulgi?"

"..."

"Kalo kamu ngga bisa gapa---"

"Aku siap-siap dulu kak!"

[Fake Love]

Seulgi memegangi dadanya yang berdebar kencang, semakin mendekat ke minimarket maka semakin kencang juga debaran dada Seulgi.

Seulgi ingin menanyakan pada Chanyeol perihal hubungannya pada Jimin dan rasa bencinya. Namun, gadis itu merasa takut jika semuanya benar. Seulgi hanya belum siap menerima semuanya.

Seulgi berhenti saat jaraknya tinggal beberapa langkah, dia berusaha menyingkirkan rasa gugup dan takutnya lalu memasang senyuman sebaik mungkin.

"Seulgi-ah!"

Seulgi langsung tersenyum saat memasuki minimarket dan Chanyeol memanggilkan, dia mendekat ke arah Chanyeol dan ternyata ada sebucket bunga di atas meja.

Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum canggung ke arah Seulgi saat gadis itu duduk dihadapannya. "Maaf ya, aku cuma ngajak kamu makan di sini."

Seulgi tersenyum dan menghirup dalam aroma bunga yang Chanyeol berikan lalu disimpan di samping tubuhnya. "Gapapa ko Kak! Makasih bunganya ya."

"Kamu mau makan apa?" Tanya Chanyeol dengan tatapan mata yang hangat, Seulgi semakin bingung karena jika dilihat-lihat sangat tidak mungkin jika Chanyeol ingin mencelakai nyawa Mina.

Fake Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang