Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]S
eulgi membuka pelan pintu ruangan Jimin lalu menutupnya tanpa menimbulkan suara, dia mendengus sebal karena dia harus melakukan semuanya dengan pelan seolah Jimin adalah bayi yang mudah terbangun.
Kai sudah keluar saat mengetahui Seulgi ada di rumah sakit ini, lelaki berkulit sedikit hitam itu pergi untuk makan dan setelahnya menemani Hoseok menjaga Mina.
Seulgi merapikan ruangan Jimin dengan pelan dan setelah merasa semuanya selesai gadis itu menarik kursi dan duduk di dekat Jimin. Dia menjatuhkan kepalanya di samping tangan Jimin, "Apalagi yang disembunyiin kalian?" Gumam Seulgi dengan bibir yang mengercut sebal.
Seulgi membuang nafasnya kasar, dia merengek. "Bosen."
"Yaudah kalo bosen pulang aja."
Seulgi langsung menoleh saat melihat Jimin yang masih memejamkan matanya, dia tidak salah dengar 'kan?
Jarinya dengan sengaja menunjuk pipi Jimin seolah itu adalah jelly, "Aw! Jorok!" Seulgi menarik tangannya saat Jimin dengan sengaja menggigit tangan Seulgi.
Lelaki itu hanya tersenyum saat melihat Seulgi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya, "Yaelaah gue kagak rabies kali!"
"Jorookk! Bau abab!"
"Enak aja! Wangi gini!"
Seulgi keluar dari kamar mandi dengan wajah yang di tekuk, dia mendekat ke arah Jimin. "Sejak kapan lo bangun."
Jimin nampak seperti berpikir, dia mencoba untuk bangun dan di bantu oleh Seulgi dengan dengusan kasar gadis itu. "Kayaknya sejak lo dateng deh," Jimin menatap manik mata Seulgi, "Berisik banget soalnya!"
Ucapan Jimin membuat Seulgi melotot tak percaya, "Gue mau ngeberesin semua ini yaa berasa asmr tau ga! Biar lo kagak bangun bahkan gue napas aja pelan-pelan takut bikin lo bangun! Tapi seenak jidat lo malah bilang gue berisik!!!" Dia berdecak kesal dan memukul lengan Jimin.
"Aw!" Ringis Jimin memegangi lengannya
"E--eh sakit?"
"Ngga sih biasa aja!" Ujar Jimin santai dan membuat Seulgi melayangkan pukulannya dengan kencang, tidak peduli dengan keadaan Jimin yang masih sakit.
Bugh
"Aw! Gilaa tenaga lo ngga main-main!" Jimin meringis
Seulgi mendudukan dirinya di sofa dengan kasar, dia menyilangkan kakinya dan membuka ponselnya. "Tadi, temen-temen lo ke sini."
Seulgi mengangguk mengiyakan, dia mulai membuka aplikasi game diponselnya. "Lo ada tugas tambahan apa?"
Kening Seulgi berkerut, "Tugas tambahan apa?--- eh tugas management!"
"Lo bohong ya?"
"Bohong apa sih!" Seulgi mengelak dengan tegas walaupun sebenarnya dia memang berbohong.
"Lo ngga ada tugas tambahan 'kan?"
Seulgi menyimpan ponselnya dengan kasar, dia memperhatikan Jimin yang mulai menatapnya serius. "Mending lo istirahat deh! Baru sadar juga masih aja bikin darah tinggi!"
"Lo abis pergi sama Chanyeol 'kan?"
Jimin mendesah saat melihat keterkejutan di wajah Seulgi, "Seul... Gue udah berapa kali bilang sama lo buat jauhin Chanyeol!"
Seulgi nampak berpikir, ucapan Kak Seokjin kembali. "Jim... Apa lo suka sama gue?"
[Fake Love]
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
General FictionKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...