[Pertama Kalinya Memasak]

847 65 14
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]

Seulgi tersenyum saat melihat makanan yang semalam dia beli sudah habis dimakan, gadis itu memasang apron nya dan mulai memasak mengikuti tutorial dari ponselnya. Masih ada waktu satu jam lagi untuk bisa ke sekolah.

Seulgi membuat nasi goreng, tangannya mulai memotong bahan untuk membuat nasi goreng. "Minyaknya segini kan ya?" Tanya Seulgi pada dirinya sendiri.

Suara berisik yang berasal dari dapur membuat Jimin yang sedang memakai bajunya langsung terburu ke dapur, bahkan lelaki itu asal memakai kaosnya.

Mata Jimin membulat sempurna saat melihat keadaan dapur yang sudah berantakan layaknya kapal pecah, percikan minyak dimana-mana.

Matanya terfokus pada perempuan yang sedang melindungi wajahnya dari percikan minyak dengan tutup panci. Entah apa yang di gorengnya hingga membuat suara letupan.

"Seulgii lo ngapain?" Tanya Jimin dan berusaha mendekati Seulgi, gadis itu langsung menoleh dan menahan lelaki itu dengan menyodorkan spatula yang dipegangnya. "Jangan kesini!"

Tak

"Adoohh!" Jimin meringis saat minyak yang meletup mengenai tangan nya. Seulgi terlihat panik saat melihat tangan Jimin yang terkena minyak panas.

Jimin langsung mengangkat nugget yang digoreng istrinya itu, warnanya terlihat sudah sedikit menghitam karena gosong. Jimin mematikan kompor dan menatap Seulgi dengan decakan pinggang.

"Lo gapapa?" Tanya Seulgi sedikit takut karena tatapan Jimin.

Jimin mendengus saat melihat tatapan Seulgi padanya, "Lo ngapain sih?" Tanyanya

"Macul!" Jawab Seulgi sekenanya, "Ya masak lah!"

Jimin mengusap wajahnya kasar, lalu meringis karena tangannya yang terkena minyak. Dia berdecak sebal. "Lo 'kan gabisa masak, trus mau ngapain masak?"

"Ya apa salahnya kalo gue berusaha buat masak?"

"Ya ngga salah tapi 'kan---"

"Yaudah sama makan aja trus di rumah Mina!" Bentak Seulgi melepas apron nya kasar dan meninggalkan Jimin, namun kemudian kembali lagi ke dapur.

"Apa lagiii?" Tanya Jimin yang sedang membersihkan sisa kekacauan yang Seulgi buat.

"Gue aja yang bersiin semua ini." Ucap Seulgi dengan rasa bersalahnya.

Jimin menoleh ke arah Seulgi yang sedang menunduk, dia sedikit berpikir sebentar. Mungkin ucapannya tadi memang keterlaluan, lagipula apa salahnya jika menghargai masakan yang Seulgi buat terlepas dari kekacauan yang dibuatnya.

"Oke." Jawab Jimin

"Eh--!"

Jimin yang baru dua langkah berjalan langsung berbalik, "Kenapa?"

"Tangan lo..."

Jimin melihat tangannya yang sedikit melepuh, "Gapapa, gue bisa obatin sendiri."

"Gue beresin ini dulu abis itu ngobatin tangan lo."

"Oke."

[Fake Love]


"Maaf..." Seulgi yang duduk berhadapan dengan Jimin mengerutkan dahinya, tangannya fokus mengobati luka yang dibuat olehnya.

"Kenapa?" Tanya Seulgi dan meneteskan obat merah pada luka Jimin, "Ini jangan ditutup lukanya nanti bonyok." Ucap Seulgi dan merapikan kembali obat merah dan alhokol yang tadi digunakan untuk mengobati luka Jimin pada kotak P3K

Fake Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang