Happy Reading
.
.
Reset - Jinsil
.
.
[Fake Love]"Beneran dia?" Jimin menanyakan pertanyaan yang sama sekitar lima kali hingga Yoongi menatapnya dengan sinis.
"Gue udah ngasih bukti yang jelas ke Lo Jim! Apa masih kurang?!"
"Tapi--"
"Apa? Lo masih mau ngebela Sungjae setelah dia melakukan percobaan pembunuhan ke Mina?" Yoongi mendasarkan tubuhnya. "Ngga abis pikir gue sama orang kayak Lo!"
Jimin menggeram tertahan, dia menggerakkan sesuatu pada ponselnya dan memotret bukti yang Yoongi bawa untuknya. Di akan melaporkan Sungjae dan memastikan jika lelaki itu mendapatkan hukuman seberat-beratnya karena ini berhubungan dengan Mina.
Yoongi nampak berpikir dan menimang tentang nomor tak dikenal yang mengirimi Mina pesan juga foto Seulgi dan Jimin, apakah dia harus memberitahu Jimin tentang hal ini? Atau mungkin harus dia selidiki baru dia beritahukan?
"Oi!" Suara Jimin berhasil membuyarkan lamunan Yoongi, "Ngelamun?" Tanya Jimin saat Yoongi terperanjat dengan suaranya.
Yoongi menggeleng, mungkin dia tidak boleh memberitahu Jimin sekarang karena dia tahu jika Jimin baru saja membahagiakan istrinya, Seulgi.
"Gapapa."
Jimin berdiri dari duduknya, "Gue pamit mau ketemu istri gue."
Yoongi yang mendengar hal itu dari mulut Jimin mendengus sebal, dia memberikan tatapan kesal pada Jimin. "Yaudah sono!"
Sepertinya Jimin, Yoongi langsung menyandarkan tubuhnya kembali pada sofa, sebelah tangannya memijat pelipisnya yang terasa pening sementara sebelahnya melihat nomor tak dikenal yang mengirimi Mina pesan.
Keputusannya untuk tidak memberitahu Jimin adalah keputusan yang benar karena Jimin seharusnya bisa membahagiakan Seulgi, untuk urusan Mina mungkin bisa lain kali.
[Fake Love]
Seulgi tak berhenti tersenyum karena Jimin benar-benar memanjakannya, menjadikannya sosok yang spesial. Seulgi menoleh saat Jimin membukakan pintu mobil untuknya, malam ini lelaki itu mengajak Seulgi untuk jalan-jalan dan Seulgi memilih untuk makan makanan pinggir jalan.Setelah memakirkan mobilnya, Jimin langsung menarik Seulgi untuk lebih dekat dengannya. Lelaki itu menuruti apapun yang Seulgi minta, termasuk es krim dengan cup berbentuk ikan.
Seulgi memanyunkan bibirnya, "Aku mau es krim itu tapi ngga suka madu." Ujarnya pada Jimin karena es krim yang Seulgi inginkan menggunakan madu diatasnya. Tapi jika tidak menggunakan madu rasanya Seulgi merasa tidak enak dengan sang penjual.
"Yaudah madunya buat aku aja."
Seulgi langsung tersenyum mendengar ucapan Jimin, dia langsung memesan es krim yang diinginkannya dan menyuapi Jimin madu, suatu hal yang tidak dia suka. "Aku heran deh kenapa kamu suka madu?"
"Aku juga heran deh kenapa kamu ngga suka sama madu?"
"Ishh!" Seulgi mendengus sebal dan meninggalkan Jimin yang tertawa karena tingkahnya. Mereka terlihat seperti telah menemukan kebahagian baru, kebahagiaan yang seharusnya didapatkan sejak lama.
Jimin merasa kehidupannya sudah menjadi lebih baik, kakaknya sudah tidak membencinya adalah yang hal paling membuatnya bahagia selain bahagia karena Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
General FictionKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...