[Kejadian Yang Tak Terlupakan]

736 46 2
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]

Bibir Yoongi terangkat membentuk senyuman tipis, semua usahanya ternyata tidak sia-sia. Kakinya yang panjang dia naikkan ke atas meja, tubuhnya bersandar pada kursi kebesaran, matanya terpejam menunggu seseorang untuk datang.

Saat pintu ruangannya terketuk, dia mempersilahkan sang pengetuk untuk masuk. Matanya hanya membuka satu melihat seorang lelaki yang datang dan duduk dihadapannya, "Ada apa Bapak mencari saya?" Tanya Sungjae dengan wajah yang biasa saja, setelah dia dengan sengaja membocorkan data penting dan juga melakukan korupsi pada perusahaan yang sudah menampungnya.

Yoongi tidak membuka matanya, dia enggan untuk berbicara. "Pak?" Sungjae kembali memanggil Yoongi, tangan Sungjae bergerak untuk menggoyangkan ujung kaki lelaki yang menjabat sebagai Presdir sementara itu.

Sungjae berdehem, dan Yoongi yakin jika lelaki dihadapannya ini menahan kesal. "Ada apa ya bapak memanggil saya? Jika tidak ada yang penting, saya akan kembali bekerja."

Bibir Yoongi terangkat membentuk smirk menyeramkan, dia masih setia memejamkan matanya. "Bekerja? Maksud kamu bekerja di perusahaan JM atau bekerja untuk orang lain?"

"Ma--maksud bapak apa?"

Yoongi diam tidak menjawab, hingga akhirnya Sungjae kembali membuka suaranya dengan nada yang sangat percaya diri. "Bapak masih nuduh saya korupsi karena dana pembuatan kafe itu?" Sungjae berdecak sebelum melanjutkan kata-katanya, "Pak, setelah saya periksa lagi ternyata dana itu terpakai untuk pengobatan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja saat pengerjaan tempat tersebut."

Yoongi yang mulai tertarik dengan ucapan Sungjae langsung membuka matanya, perlahan dia menurunkan kakinya dan menarik kursinya untuk lebih dekat dengan Sungjae.

Diam-diam Sungjae tertawa karena Yoongi percaya dengan ucapannya, dia kira Yoongi lelaki yang tidak mudah percaya namun ternyata sama seperti temannya, mudah percaya dengan orang lain.

"Oh ya?"

"Iya, dan karyawan tersebut membutuhkan operasi karena tulang kakinya patah."

Selama Yoongi mendengarkan kebohongan yang keluar dari mulut Sungjae, tangan lelaki itu membuka laci meja dan mengeluarkan amplop dan menyodorkannya pada Sungjae. Dia bisa melihat keterkejutan pada wajah Sungjae.

"Ini apa pak?"

"Kejutan buat kamu... Yaa itung-itung buat kerja keras kamu selama ini."

Bibir Sungjae mengembangkan senyuman, dia membuka amplop yang Yoongi berikan dengan semangat, tapi senyumannya luntur saat melihat apa yang terdapat pada amplop tersebut. Tubuhnya menegang, wajahnya pucat, dan lidahnya mendadak menjadi kelu.

Sungjae mengeluarkan barang yang ada di dalam amplop tersebut dengan gemetar, "I--ini?"

"Masih mau bohong?"

Sungjae menutupi ketakutannya dengan tawa, "Bapak nuduh saya ngehianatin JM dan korupsi?"

"Bukti yang ada di dalem amplop itu belom cukup?"

"Ini semua bukti palsu! Bapak bisa saya tuntut ke pengadilan."

Alis Yoongi terangkat, lalu kemudian dia tertawa. "Oh ya? Gimana sama kamu? Kamu korupsi aja hukumannya mati."

"Ta--tapi saya ngga korupsi!!"

Yoongi memutar komputer miliknya agar bisa terlihat oleh dirinya dan juga Sungjae, dia memutar video dimana Sungjae sedang berbicara dengan Chanyeol dan membocorkan rahasia perusahaan. Juga rekaman dimana lelaki itu melakukan korupsi.

Fake Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang