Happy Reading♡
.
.
Play song on media or play sad song
Hanin Dhiya -- Suatu Saat Nanti
.
.
[Fake Love]Mina berjongkok dengan menenggelamkan wajah di antara kakinya, sejak keluar dari rumah sakit Mina masih menangis. Dadanya terasa sangat sesak.
Mina berjongkok disamping Sungai Han, tidak memperdulikan orang sekitar yang terus memperhatikannya, dia hanya ingin menangis mengeluarkan amarah dan rasa kekecewaan.
"Kenapa Jim?" Tanya Mina lirih, "Wae!" Teriaknya membuat beberapa orang yang tak sengaja lewat terkejut, dia menangis sambil menepuk dadanya.
Gadis itu terpaku saat masuk kedalam apartemen sang kekasih, matanya menelusuri isi rumah yang penuh dengan aroma perempuan. Sebisa mungkin Mina tidak menimbulkan suara, dia berjalan ke arah kamar dimana suara seperti oramg yang berbicara terdengar.
Mina menempelkan telinganya pada daun pinti, mempertajam indra pendengarannya agar dapat mendengar percakapan orang yang tidak Mina ketahui. "Hai baby.."
"Hai ayah..."
suara lelaki terdengar tertawa bahagia, "Minggu depan kita fitting baju yah, nanti kan ayah mau nikahin bunda.."
Kening Mina berkerut bingung, setahu dia tidak ada anak kecil di sekitar sini. Bahkan dari pihak keluarga sang kekasihpun tidak memiliki anak kecil, lalu siapa yang sedang ada di dalam kamar milik kekasih Mina itu.
Suara yang terdengar seperti berbicara dengan anak kecil. "Mina gimana?" Tanya sang perempuan sambil mengusap perutnya.
Lelaki itu mengecup perut sang perempuan yang mulai terlihat sedikit membuncit lalu berdiri untuk mengecup keningnya. "Aku bakal putusin dia, toh kamu hamil anak aku."
Mina menutup mulutnya dengan kedua tangan, air matanya berusaha dia bendung. "Tapi kamu sukanya sama Mina, inget kita cuma temen ran---."
Lelaki itu menggeleng, "No! Aku pacaran sama Mina karena dia punya uang banyak dan sekarang aku uda punya usaha, udah bisa nafkahin kamu."
"Kamu punya usaha juga karena Mina." Ujar sang perempuan dengan lirih.
"Iya aku tau tapi dari awal juga aku ngga ada rasa sama Mina,"
Wanita itu mendongkak menatap lelaki dihadapannya ini, "Kamu yakin?"
"Yakin seratus persen!"
Pintu kamar sang kekasih dibuka dengan kencang hingga membuat dua insan yang berbicara serius langsung menoleh dengan cepat, Mina menutup mulutnya saat melihat kekasihnya dengan seorang perempuan.
Mina mengalihkan tatapannya pada perut sang perempuan yang terlihat sedikit membuncit kaki Mina melangakah mendekati mereka berdua dan sang lelaki dengan siap melindungi perempuan dibalik punggungnya.
Plak
Satu tamparan melayang mulus di wajah sanga lelaki hingga menoleh, "Aku ngga nyangka kamu kaya gini."
Lelaki bernama Joshua itu menggenggam erat kekasihnya yang sedang mengandung darah dagingnya itu, dia menegakkan kembali tubuhnya. "Aku kaya gini karena orang tua kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
General FictionKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...