[I Wanna Know]

756 67 0
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]

Jimin duduk di kursi kebesarannya dengan gelisah, dia mengetukkan pulpennya ke atas meja lalu membuang nafasnya gusar. Jimin membanting tubuhnya ke belakang lalu satu tangannya memijat pelipisnya, dia merasa pening setelah membaca data yang ada diatas meja dan juga di dalam komputernya.

Jimin menegakkan tubuhnya saat mendengar suara ketokan pintu, lelaki itu berdehem sebelum berbicara. "Masuk!"

Seorang lelaki dengan seulas senyuman masuk ke dalam ruangan Jimin, dia menunduk hormat menyapa Jimin yang duduk dikursi kebesarannya, Jimin meminta lelaki yang berdiri dihadapannya ini untuk duduk.

"Ini laporan keuangan udah semua direkap?" Tanya Jimin dengan santainya, dia harus bisa mengendalikan emosi yang sudah bergejolak di dalam tubuhnya.

Lelaki dihadapannya ini sedikit terkejut dengan pertanyaan Jimin barusan, "Iya, semuanya sudah saya rekap dan audit."

Jimin menghela nafasnya, "Dana buat cafe milik KTH juga?"

"Iya." Jawabnya mantap, "Ada yang salah?" Tanyanya dengan sedikit takut "

Jimin mengangguk dan tersenyum. "Ngga ada, saya cuma agak kaget aja liat laporan keuangannya."

"Emang segitu pak." Ujar sang lelaki yang bernama Sungjae, dia sedikit menaikkan intonasinya karena merasa jika dirinya telah dipojokkan oleh seorang Park Jimin.

"Jimin!" Seorang lelaki dengan gaya swag nya memasuki ruangan Jimin tanpa permisi bahkan lelaki itu langsung memanggil Jimin dengan sedikit kasar.

Yoongi melemparkan map yang dipegangnya ke atas meja dan memposisikan dirinya tiduran di sofa dan mulai memejamkan matanya, tidak memperdulikan Sungjae yang menatapnya lekat.

"Sungjae, kamu boleh keluar." Ujar Jimin dan Sungjae membungkuk hormat sebelum keluar ruangan Jimin.

Diam-diam Yoongi memperhatikan Sungjae dengan membuka sedikit matanya hingga lelaki itu keluar ruangan, lalu kembali memejamkan matanya. Jimin langsung bergegas mengambil map yang Yoongi bawa dan membacanya, dia meremas map itu kuat-kuat.

"Gue bilang juga apa!" Ujar Yoongi tanpa melihat kearah Jimin, dia masih setia memejamkan matanya.

Jimin membanting map tersebut, dia memijat kedua pelipisnya. "Biarin aja gue liatin, mau sampe mana dia kayak gitu."

Yoongi langsung terduduk begitu mendengar penuturan dari teman dekatnya itu, dia berdecak sebal. "Gue ngga abis pikir sama lo!"

"Gue cuma mau tau dia ngelakuin ini sampe mana?"

"Gue aus mau minum," ujar Yoongi dan kembali merebahkan dirinya, lelaki berkulit putih itu sangat senang rebahan.

Yoongi merupakan lelaki berumur dua puluh tiga yang memiliki keahlian meretas, dia bahkan dibayar oleh beberapa orang untuk meretas suatu keamanan atau bahkan mengungkap siapa orang yang melakukan tindak kejahatan termasuk korupsi.

Mereka berdua berteman sudah sangat lama dan kemarin Jimin meminta Yoongi untuk mencari tahu siapa sosok yang korupsi dikantornya dan siapa dalang dibalik semua ini, sejak awal memang Jimin sudah menduganya namun dia tidak punya cukup bukti untuk memecat pegawainya.

Dan meskipun sekarang bukti sudah ada ditangannya Jimin justru memilih untuk tetap diam dan melihat sampai sejauh mana pegawainya itu akan beraksi. Yook Sungjae, lelaki yang baru saja berbicara dengannya beberapa saat lalu itu merupakan pegawai yang melakukan korupsi dan bekerja sama dengan seseorang, tujuan utamanya adalah menghancurkan dirinya.

Fake Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang