Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]"Malem ini udaranya dingin, kenapa ngga nelpon aku aja biar aku kesana." Lelaki dengan seragam pegawai pom bensin itu duduk di samping gadis cantik dengan rambut pony tailnya. Dia baru saja membawakan segelas susu hangat pada gadis itu.
Irene tersenyum dan meminum susu yang lelaki itu berikan. "Kamu 'kan lagi kerja. Lagian aku cuma mau nganter makanan buat kamu." Dia mengeratkan jaketnya karena memang udara disini terasa dingin.
Suho tersenyum melihat Irene, dia membuk kotak makan yang diberikan gadis itu lalu menghirup aromanya dalam-dalam. "Wah~ wanginya aja enak banget."
Irene sedikit memiringkan tubuhnya agar bisa melihat Suho yang sedang makan, untungnya keadaan tempan pengisian bensin malam ini sepi. Bibirnya tersenyum melihat lelaki itu makan dengan lahap, sesekali matanya melihat ke arah tempat pengisian bahan bakar takut-takut ada kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar.
"Ada yang dateng." Ucap Irene dan langsung bergegas menghampiri mobil yang datang, Suho yang hendak menghentikan Irene langsung urung. Melihat Irene yang sedang menyapa seseorang yang ingin mengisi bahan bakar, gadis itu benar-benar sederhana dibalik penampilannya yang cantik dan elegan.
"Terima kasih!" Ucap Irene saat selesai mengisi bahan bakar, dia membungkuk hormat pada mobil dihadapannya hingga mobil tersebut benar-benar pergi.
"Nih." Irene memberikan uang bahan bakar kepada Suho, lelaki itu baru saja selesai makan dan sedang meneguk minuman.
"Buat kamu aja, buat jajan." Tolak Suho dengan halus.
"Dih! Apaan! Ngga usah,"
"Gapapa, itung-itung upah kamu tadi."
Irene menarik tangan Suho dan meletakkan uang yang dipegangnya pada Suho. "Aku ngebantuin kamu karena kamu lagi makan, masa makannya ditunda."
Suho tertawa renyah, dan mau tak mau mengambil uang yang Irene berikan. Dia menopang kedua sikunya pada lutut dan menoleh ke arah Irene, "Kamu ngga malu deket sama aku?"
"Kenapa harus malu?"
"Temen kamu 'kan rata-rata orang kaya, bahkan mantan pacar kamu anak Presdir dari perusahaan Bright."
"Itu 'kan mereka dan masa lalu aku. Aku itu Song Irene, orang sederhana yang berteman dengan orang kayak mereka."
Suho diam, memandangi wajah Irene dengan serius. "Aku juga beruntung bisa jadi bagian hidup dari anak Presdir Kim, dan apa kamu tau kalo orang yang benci sama aku bilang kalo aku pacaran sama Taehyung cuma karena harta..."
"...itu karena setiap kali pergi sama dia selalu ke tempat mahal bahkan barang yang aku pake sekarang kebanyakan dia yang beliin. Mau nolak sekeras apapun tetep gabisa, ya kamu tau sendiri 'kan sifat anak Presdir Kim kayak apa, bahkan aku denger dia mau bikin Cafe..."
"... Mau dia bikin apapun itu aku bakal tetep dukung, sebagai temen."
Suho menghela nafasnya, "Aku denger dia mau bikin cafe buat kamu,"
Irene mengangkat sebelah alisnya dan menoleh ke arah Suho, mereka bertatapan beberapa detik sebelum akhirnya Irene tertawa receh. "Yakali aja sih, berita darimana itu!"
"Aku serius!"
"Ngga lah," Irene menghapus air matajya yang keluar akibat tertawa.
"Aku tau dari temen aku." Suho masih dengan wajah seriusnya, smeetara Irene masih terus tertawa. Bagi Irene sangat mustahil jika Taehyung membangun care hanya demi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
General FictionKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...