Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]Mina mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja, segelas es miliknya sudah berkeringat karena mencair. Pikirannya melayang memikirkan lelaki bernama Jimin.
Gadis itu membuang nafasnya pelan, pikirannya dipenuhi oleh seorang Park Jimin. Gadis itu menjadi gelisah tak menentu jika sudah menyangkut tentang kekasihnya itu.
"Udah ngelamunnya?"
"Jihyo?" Mina tersenyum kearah perempuan yang duduk dihadapannya ini, "kenapa?"
"Lo ngelamunin apa sih?" Tanya Jihyo yang sedari tadi duduk diam memperhatikan Mina yang melamun.
Mina menggeleng, senyuman diwajahnya belum luntur. "Gaada ko."
"Lo kepikiran sama tugas dari Presdir Choi ya?"
Presdir Choi memang meminta Mina untuk pindah divisi, bukan lagi mengurus tentang pernikahan melainkan pindah ke gedung Empire Entertaiment, mengurus artis-artis yang menaung dibawahnya.
Presdir Choi menyerahkan tugasnya sebagai desainer pernikahan kepada Jihyo dan Daisy selaku asisten pribadinya kini menjadi sekertaris Jihyo. Mina tidak keberatan dengan pemindahan tugas oleh Presdir Choi karena pekerjaannya masih sama, mendesain baju dan tempat.
Namun bedanya, jika dulu Mina harus mendesain untuk pernikahan maka sekarang dia mendesain sesuai dengan tema artis yang dinaunginya. Dan pemindahan tempat kerjanya adalah tiga hari ke depan.
"Ngga ko, seriusan deh. Gue cuma lagi banyak pikiran aja."
Jihyo memasang wajah sedihnya, menggenggam erat tangan Mina. "Lo ngga rela ya kalo gue ngambil posisi lo?"
Mina buru-buru menggeleng dan ikut menggenggam erat tangan Jihyo. "Ngga ko, gue cuma kepikiran tentang Jimin."
"Sebelum lo pindah kerja kan bebas, harusnya lo refreshing. Jangan banyak pikiran."
Mina mengangguk setuju, "Oke!" Dia mulai merapikan barang-barangnya. "Gue mau pergi dulu, mau refreshing sama Jimin." Ujarnya
"Gue anter ya?"
"Ngga usah deh."
"Hati-hati ya!"
[Fake Love]
Sudah hampir dua jam Mina duduk diam didalam mobilnya, memantau salah satu rumah yang tidak jauh dari tempatnya. Gadis itu beberapa kali mengigit bibir bawahnya resah dan takut. Takut jika selama ini apa yang dicurigainya memang menjadi kenyataan.
"Seulgi?"
Alisnya terangkat saat melihat seorang gadis memasuki rumah, dia nampak sedikit berpikir dan melihat ponselnya untuk memastikan jika alamat yang ada diponselnya tidak salah.
"Alamatnya bener ko," gumamnya lalu dia tersenyum dengan sumirgah. Dia menyalakan mesin mobil dan memutar arah meninggalkan tempat tersebut, hatinya merasa lega dan juga senang.
[Fake Love]
"Jimin!" Mina berlari kearah Jimin yang sudah duduk menunggu di cafe, senyuman dibibirnya tidak pernah luntur.
"Aku denger kamu mau dipindahin ke Empire Entertaiment ya?" Tanya Jimin saat kekasihnya itu sudah duduk dihadapannya. Mina mengangguk sebagai jawaban, wajah Mina membuat hati Jimin meringis.
Dia merasa brengsek karena menyakiti perempuan sebaik dan setulus Mina. Bibirnya memaksa untuk tersenyum, jika boleh jujur sebenarnya dari awal pun Jimin tak pernah menyukai seorang Lee Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [END]
General FictionKalian tahu apa hal yang paling dibenci oleh anak para pebisnis? Jawabannya adalah dijodohkan. Tidak memungkinkan jika di era yang modern ini anak pebisnis tidak akan dijodohkan, karena memang pada hakikatnya anak pebisnis harus menikah dengan anak...