[Memulai Semuanya]

607 56 6
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]

"Lo sih yang terlalu percaya ke dia!" Yoongi berbicara dengan santai di sofa panjang, seperti biasanya, lelaki itu tiduran di benda empuk tersebut.

"Yaudah Lo aja yang jadi Presdir di sini! Gue mah cuma tinggal di rumah, trus duit cair--aw!" Jimin mengaduh, mengusap kepalanya yang mendapat lemparan sepatu oleh Yoongi.

Lelaki itu melirik Yoongi dengan sinis, "Kejam!"

"Lebih kejam siapa? Gue apa Lo?"

Jimin masih memasang wajah nyinyirnya dengan bibir yang terus menggerutu tentang Yoongi, mata dia membulat saat melihat email masuk. Dia melirik ke arah Yoongi utang juga terkejut melihat isi ponselnya, "Chanyeol?"

"Gilee!" Yoongi menatap Jimin tak menyangka, "Kakak Lo udeh tobat?" Tanyanya masih tak percaya karena Chanyeol baru saja mengirimi berkas yang sudah di curi susah payah oleh Sungjae juga uang kerugian yang di alami oleh perusahaan Jimin, jangan lupakan uang penggelapan dana oleh Sungjae yang juga dikembalikan oleh Chanyeol.

Jimin menyipit menatap Yoongi curiga karena dia melihat ke ponsel miliknya sendiri dan tidak ada berita apapun di grup JM, dan hanya melalui email di komputer miliknya. Dia duduk di samping Yoongi, "Ko Lo tau?"

"Gue tau laah semua yang dilakuin orang kantor, 'kan udah gue akses ke hp gue." Jawab Yoongi santai

"Sejak kapan?"

"Sejak gue ngegantiin posisi Lo yang nyusahin itu."

Jimin terdiam melihat ponsel yang di pegang Yoongi, dia langsung merubah posisinya menghadap yoongi, "Kalo bukan Chanyeol yang nabrak--- maksud gue kalo bukan suruhan Chanyeol trus yang nyuntikin cairan ke Mina itu siapa?"

[Fake Love]

Mina duduk di ranjang dengan tatapan mata yang mengarah ke luar jendela, tatapan mata gadis itu terlihat kosong. Sudah beberapa hari ini teror itu tidak muncul, orang yang tidak di ketahui identitasnya yang Mina yakin adalah seorang penguntit.

Terakhir, orang itu mengiriminya foto Seulgi dan Jimin yang sedang menikmati makan malam romantis, orang itu juga mengatakan padanya untuk jangan menggangu keluarga kecil mereka lagi.

Bibir Mina tersenyum miris, entah dia harus percaya atau tidak karena di jaman sekarang pasti bisa saja semua foto yang di kirim orang itu adalah hasil editan.

Tapi sudah sudah beberapa hari ini juga Jimin tidak datang menjenguk, bahkan tidak menanyakan kabar tentangnya. Jika semua yang di kirim oleh orang tak kenal itu memang benar, tapi kenapa Jimin tidak jujur dari awal?

Rasanya menyakitkan jika mengetahui kebenaran dari mulut orang lain, karena lebih baik mengetahui kebenaran dari mulut orang itu sendiri meskipun itu menyakitkan.

"Soree~" Mina tersenyum ke arah lelaki yang baru datang dengan happy virusnya, dia mengambil jus yang disodorkan Hoseok untuknya.

"Ngelamun?" Tanya Hoseok yang menatap camilan yang dibawanya, dia membuka jendela kamar Mina agar udara sore bisa masuk ke dalam ruangan gadis itu.

"Ngga ko."

Memang, akhir-akhir ini Hoseok dan Kai yang sering menjenguknya juga Seokjin yang terus memantau kesehatan dirinya, tapi rasanya hampa jika dia tidak bertemu dengan Jimin.

Fake Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang