4

2.1K 104 4
                                    


"Assalamualaikum teh."

Ashila yang semula menunduk kini beralih mengangkat wajahnya, "Waalaikumsalam."

Dilihatnya Yudha putra Pak Dadang tengah berdiri di hadapannya sambil menyengir kuda dan membawa sebuah bungkusan plastik.

Yudha memiliki postur tubuh yang gemuk, style-nya sekarang saja hanya menggunakan celana kolor entah ukuran berapa dengan kaos oblong yang sepertinya berukuran sangat besar, dan topi yang dipakai ke belakang.

"Yud...Yuda?" tanya Ashilla gagap.

Yudha nyengir, "Teh Shilla...maaf Yudha ganggu. Yudha ke sini nganterin pesenan es krim hula-hula."

Ashilla mengernyitkan dahi, "Es krim? Hula-hula? Perasaan..."

Ashilla berpikir sejenak...

Ya! Ia ingat. Tadi sore, ia meminta Ringga untuk membelikannya es krim. Tapi, apa Ringga benar-benar membelikannya? Padahal, Ashilla hanya bercanda.

"Diterima ya Teh? Ini dari A Ringga..." ucap Yudha dengan sedikit memohon dan menyerahkan bungkusan plastik putih pada Ashilla.

"Trus, Ringganya mana? Nggak gentle banget nyuruh kamu."

Yudha melirikkan pandangan ke rumah sebelah, dan tepat sekali. Di sana ada seseorang yang tengah berdiri di depan teras dengan menggunakan jaket bomber warna maroon dan sedang pura-pura tidak melihat ke arah Yudha dan Ashilla.

"Yaudah. Ini teteh terima, makasih ya."

"Sama-sama teh."

***

Ashilla masuk ke dalam rumahnya.  Sambil berjalan menuju dapur, Ashilla melihat ke dalam bungkusan plastik tersebut dan ternyata, isinya memang benar es krim hula-hula sebanyak 10 bungkus dengan berbagai varian rasa yang berbeda.

"Shil, kamu bawa apa?" tanya Bunda yang baru saja tiba di dapur.

"Eh...Bunda, bawa es krim Bun." jawab Shilla dengan sedikit gugup.

Bunda hanya mengatakan 'Oh' dan itu membuat Ashilla bernapas lega.

Untung Bunda gak kepo, batinnya.

***

Kini, Ashilla tengah duduk di atas kasur sambil memakan es krim. Ashilla terus berpikir. Hingga akhirnya, ia mengambil ponsel dan mengetikkan sesuatu di sana.

Di rumah Ringga...

Ringga baru saja menghempaskan tubuhnya ke kasur, ponselnya pun bergetar.

Dilihatnya, ada pesan dari Ashilla.

Ashilla: Makasih es krimnya, padahal gue cuma bercanda😂

Ringga tersenyum. Lalu membalas pesan itu.

Ringga: Sama-sama, buat gue, apapun yang lo bilang bukan bercanda

Ashilla tersenyum geli membaca pesan itu, wajahnya pun memerah.

Ashilla: Sekali lagi makasih, maaf ngerepotin😊

Pada akhirnya, kedua insan itu saling berbalas pesan satu sama lain.

Ringga: Gue seneng kok direpotin sama lo

Lagi-lagi Ringga bercanda.

Inget! Jangan baper! Batin Ashilla.

Ashilla tidak membalas pesan itu. Toh, ia sudah mengucapkan terima kasih 'kan?

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang