Gadis itu duduk di depan meja riasnya, menatap pantulan wajahnya yang sudah dipoles make up tipis namun tetap terlihat cantik dan manis juga tatanan rambut yang disanggul rapi. Pakaian yang ia gunakan juga sesuai dengan acara hari ini.Tok! Tok! Tok!
Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya yang meski sudah hampir kepala lima tetapi wajahnya masih terlihat
"Kamu yakin udah siap?" tanya wanita paruh baya itu.
"Aku selalu siap."
Ia keluar dari dalam kamarnya, semua keluarga sudah menunggu dan siap berangkat. Satu keluarga itu segera naik ke dalam mobil masing-masing dan segera menuju tempat yang mereka tuju.
Tiba di tempat tujuan, gadis itu langsung masuk melewati pintu utama, banyak para tamu undangan yang sudah hadir dan memenuhi gedung yang bernuansa putih ini.
Gadis itu memisahkan diri dari keluarganya, ia segera melangkahkan kakinya untuk menuju tempat utama. Tempat acara pembacaan ijab kabul yang akan diikrarkan oleh mempelai laki-laki.
Para tamu yang awalnya sibuk sendiri, kini langsung mengalihkan pandangan mereka pada mempelai laki-laki yang sudah duduk di kursi itu dengan gugup.
Gadis yang berdiri agak jauh dari tempat mempelai laki-laki itu melengkungkan bibirnya membentuk senyuman tipis, setelah tahun-tahun berlalu pun laki-laki itu tetap sama tidak banyak perubahan pada diri laki-laki itu, ia juga terlihat tampan.
Tidak lama kemudian mempelai perempuan datang dan segera duduk di samping mempelai laki-laki. Kedua mempelai itu sudah siap kini satu tahap lagi, yaitu ijab kabul pernikahan.
Penghulu dan mempelai laki-laki itu segera bersalaman, dengan satu tarikan napas mempelai pria itu sukses mengucapkan ijab kabulnya.
"Saksi sah?" ucap penghulu itu.
"Sah!"
Suara tepuk tangan pun menggema di gedung itu.
"Ashilla... "
Ya, gadis itu adalah Ashilla. Gadis yang sedari tadi menyunggikan senyum saat melihat mempelai laki-laki yang terlihat tampan hari ini.
Ashilla menoleh, didapatinya sosok wanita paruh baya yang amat ia kenal "Eh tante. Apa kabar?" ucapnya sambil mencium tangan wanita itu.
"Alhamdulillah tante baik. Kamu sendiri gimana?" tanya wanita paruh baya itu.
"Syukur kalo gitu. Alhamdulilah, Shilla juga baik tan."
"Ah, padahal tante itu berharap kamu jadi mantunya tante loh, tapi sayangnya nggak jodoh ya." ucap wanita itu lagi.
"Tante Yul..." ucap Ashilla sambil tersenyum.
Ya, wanita paruh baya itu adalah Yulita-mama Ringga. Dan hari ini adalah hari pernikahan Ringga, tentunya dengan orang lain bukan dengan Ashilla.
Sebenarnya, begitu banyak hal yang terjadi setelah mereka putus. Namun, mari nanti kira ceritakan.
"Kenapa sayang? Tante bercanda kok. Tapi sayang aja gitu, padahal waktu sma kalian pacaran satu tahun dan itu rekor loh buat Ringga." ucap Yulita.
Ashilla tersenyum "Ah tante, itu masa lalu."
"Kadang, tante masih kesel deh sama Ringga anak tante itu, dia bodoh nyia-nyiain kamu dulu. Tante aja sampe jewer dia waktu itu." ucap Yulita sambil tertawa.
Ashilla hanya terkekeh kecil. Yulita begitu menyayanginya namun sayang ia tidak berjodoh dengan Ringga. Tapi ini mamanya Ringga kok bisa-bisanya bilang anak sendiri bodoh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Untukku [Selesai]
Teen Fiction(Part Lengkap, No Private) "Jika kita jatuh cinta. Maka, kita harus siap jatuh untuk cinta itu." -Ashilla Ardana Putri- "Tidak ada perasaan yang tulus. Semuanya hanya permainan semata." -Ringga Bramanthyo- Bagaimana jika Ringga dipertemukan dengan A...