25

1.1K 65 4
                                    


Baca part sampe akhir:v

"Ini 25 terakhir kita" ucap Ringga dengan memejamkan matanya, ia tidak bisa melihat wajah Ashilla, ia tidak bisa melihat senyuman Ashilla hilang. Tidak bisa.

Namun, ego Ringga terlalu besar, rasa tidak percaya diri Ringga membuatnya memilih jalan ini. Jalan yang akan memisahkannya. Jalan yang terbaik menurutnya.

Ashilla mematung ditempat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ringga "Kamu ngelucu deh, jangan gitu ah Ringga, gak lucu tau!" ucap Ashilla dengan sedikit tertawa.

"Gue gak ngelucu" ucap Ringga datar.

Pupil mata Ashilla membesar tidak percaya, Ringga yang biasanya aku-kamu bahkan kini menggantinya lagi dengan gue-lo.

"Jangan bercanda Ringga, please..." lirih Ashilla.

"Lo inget? Gue pernah bilang kalo soal perasaan gue gak pernah bercanda, dan sekarang gue gak bercanda kalo gue itu emang gak punya perasaan sama lo!" ucap Ringga dengan tidak menatap Ashilla sama sekali.
Kata-kata yang ia lontarkan barusan keluar begitu saja dari mulutnya.

Pundak Ashilla merosot mendengar ucapan Ringga "Ma...maksud kamu apa? Tolong jangan bercanda Ringga! Bercanda kamu gak lucu sama sekali!"

"Gue gak bercanda, ini sungguh-sungguh dari hati gue. Asal lo tahu dua bulan waktu yang cukup gue bertahan sama lo. Dua bulan waktu yang cukup buat gue main-main sama lo!" ucap Ringga dengan sedikit bentakan.

Maafin gue Ashilla.

"Main-main?" tanya Ashilla dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Iya, main-main. Semua cuma permainan semata Ashilla, gak ada perasaan yang tulus buat lo. Lo masuk ke dalam permainan yang gue buat. Bahkan, lo udah jatuh buat gue" jelas Ringga.

Perasaan gue tulus dan gue jatuh buat lo. Dan gue? Masuk kedalam permainan gue sendiri.

"Kamu bohong! Pasti kamu bercanda! Aku gak percaya!" ucap Ashilla meyakinkan dirinya.

"Ashilla, lo terlalu polos dan baik, sampe-sampe lo gak bisa liat niat awal gue macarin lo"

Dan sekarang niat gue berubah karena gue jatuh cinta sama lo. Tapi, gue gak bisa sama lo.

"Kamu kurang obat? Apa gimana? Ringga gak gini! Pasti kamu bohong kan?!" teriak Ashilla lagi.

"Ringga emang gini Shilla, Ringga asli emang gini. Dan seperti yang gue bilang, gue gak bohong"

Gue gak bohong kalo sekarang gue sayang lo.

"Aku gak percaya!" Ashilla tetap meyakinkan dirinya bahwa ucapan-ucapan Ringga itu bohong.

Please, percaya gue Shilla.  Jangan buat gue sulit buat lepasin lo.

Ringga frustasi, Ashilla benar-benar belum percaya dengan apa yang ia katakan, itu artinya Ringga harus benar-benar membuat Ashilla benci padanya.

"Kamu tau Ringga, tiga minggu aku nunggu kamu yang gak ada kabar, tiga minggu juga aku harus ngerasain perasaan dilema, khawatir tentang kamu, tiga minggu aku harus nahan rasa rindu aku, dan akhirnya penantian aku berhasil. Hari ini aku ketemu kamu, aku bahagia ketemu kamu. Tapi, dengan mudahnya setelah kamu pergi dan menghilang tiga minggu sekarang kamu bilang ini 25 terakhir kita? Kamu tau? Aku nunggu kamu tanpa kejelasan selama tiga minggu Ringga!" jelas Ashilla panjang lebar.

Ucapan Ashilla menohok hatinya, membuat dadanya sesak, membuatnya tidak ingin pergi. Namun, lagi-lagi Ringga egois.

Ringga tertawa miris "Jadi lo butuh kejelasan? Perlu gue jelasin semuanya? Lo siap sakit hati?"

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang