Ashilla tengah menggerutu kesal. Ia kesal karena hari ini si pangeran kuda hitamnya belum memberi kabar sama sekali. Padahal, para cewek itu membutuhkan kabar walau hanya satu kata yang si cowok berikan. Selain jujur adalah kunci sebuah hubungan, kabar merupakan pelengkapnya. Tapi, Ringga benar-benar menyebalkan hari ini. Awas aja kalo ketemu, rasanya mau Ashilla mutilasi. Eh tapi jangan, Ashilla kan sayang.Ashilla segera mengetikkan pesan pada Ringga.
Ashilla: kamu sibuk? Udah berapa pesan yang aku kirim, tapi gak ada balesan satu pun dari kamu. Mau ngajak perang?
1 menit
5 menit
30 menit
1 jam
Jika sudah begini, Ringga benar-benar mengibarkan bendera perang pada Ashilla. Liatin aja, bakal Ashilla jadiin tetelan daging.
Ashilla mencoba menelpon, hasilnya nihil. Masih tetap tidak ada jawaban.
Sebenarnya kemana perginya Ringga? Dia itu tidak punya pulsa? Atau tidak punya kuota? Tapi, mana mungkin seorang Ringga tidak punya pulsa dan kuota? Rasanya sangat tidak mungkin.
Oh ya! Masih ada cara agar Ashilla tahu kemana Ringga.
***
Ashilla berjalan lesu dengan menenteng bungkusan bakso yang ia beli dikedai Ringga, harapan bertemu dengan sang pujaan hati pun pupus sudah. Karena saat tadi ia bertemu dengan Yulita-Mama Ringga, beliau mengatakan tidak tahu kemana Ringga. Ya, meskipun ada sedikit kesenangan karena bakso yang dibawanya itu didapat tanpa membayar. Maklum calon menantu.
Ashilla juga sudah melewati rumah Ringga, tapi rumah itu terlihat sepi. Tidak ada motor dan tidak ada sendal diluar rumah bercat hijau muda itu.
Jadi kemana Ringga?
Jangan sampai ia menghilang lagi, karena Ashilla tidak ingin itu terjadi. Cukup sekali saja. Jangan untuk yang kedua kalinya.
Ashilla tiba dirumahnya, dengan wajah lesunya.
"Kenapa kamu?" tanya sang bunda.
"Gak apa-apa bun."
"Beli bakso ya? Bayar apa gratisan?" goda Lanny.
"Gratis bun."
Bakso gratis? Itu bukan merupakan sebuah keanehan karena hanya Ashilla satu-satunya yang sering mendapatkan bakso dengan gratis.
Sebelum menjadi pacar Ringga pun Ashilla sudah terbiasa mendapat bakso gratis. Kebayang gak enaknya jadi Ashilla? Tapi tetep aja ada gaenaknya gara-gara sering gratisan.Ashilla melihat beberapa potong kue diatas meja makan. "Bunda bikin kue?"
"Mana bisa bunda bikin kue, tadi pas kamu pergi teteh kamu dateng nganterin kue. Yaudah bunda potong, terus dibagi ke tetangga" ucap Lanny.
"Termasuk rumah tante Yul bun?" tanya Ashilla penasaran.
"Hm. Orang tadi Ringga yang nerima kue nya kok."
Blam.
Oh jadi rupanya si pangeran kuda hitamnya ada dirumah? Berpura-pura sok sibuk dan tidak membalas pesan, jadi begitu ya?
Kamu main-main, aku main-main balik Ringga.
***
Ringga sendiri hanya bisa menahan tawanya tatkala Ashilla melewati rumahnya, mengirim banyak pesan dan menelponnya berkali-kali, Ringga sedang bersikap seolah-olah ia cuek, kurang ajar emang. Tapi, ia hanya sedang ingin bercanda dengan Ashilla, tapi satu hal yang pasti, Ashilla akan marah padanya. Tidak percaya? Lihat saja dimalam minggu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Untukku [Selesai]
Teen Fiction(Part Lengkap, No Private) "Jika kita jatuh cinta. Maka, kita harus siap jatuh untuk cinta itu." -Ashilla Ardana Putri- "Tidak ada perasaan yang tulus. Semuanya hanya permainan semata." -Ringga Bramanthyo- Bagaimana jika Ringga dipertemukan dengan A...