26

1.3K 72 0
                                    

Gak bisa nahan buat update part ini, aku dateng update satu part ini lho:v aku gamau buat readers nunggu tanpa kepastian.

Jangan lupa voment 💕

***

"Ringga, kita putus"

Ringga mendengarnya, mendengar ucapan yang ia tunggu, mendengar Ashilla memutuskannya, mendengar Ashilla mengatakan hal yang Ringga mau, yang Ringga inginkan. 

Begitulah Ringga, ia tidak mengucap kata 'putus', ia sengaja. Bukan sengaja agar terlihat Ashilla yang meninggalkannya. Bukan, tapi Ringga meminta agar Ashilla yang melepaskan dirinya sendiri. 

Dan Ashilla? Ia juga melepaskan dirinya dari Ringga.

Setelah mendengar ucapan Ashilla tadi, Ringga tidak mengucapkan sepatah kata pun, ia memilih pergi dari taman. Ia tidak bisa melihat raut wajah Ashilla yang terlihat begitu sedih. Hatinya sesak, melihat orang yang ia sayangi bersedih karenanya.

Ashilla hanya bisa terisak melihat kepergian Ringga, melihat orang yang ia sayangi pergi. Melihat pelangi hatinya pergi. Melihat warna yang biasanya melengkapi harinya pergi. Ringga pergi. Benar-benar pergi.

"Ringga... " ucapnya lirih melihat Ringga terus berjalan kedepan tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya.

Langit dan awan yang tadinya cerah seolah-olah mengikuti suasana hati Ringga dan Ashilla. Langit berubah mendung, menggelap dan siap menurunkan hujannya. Siap menemani Ashilla.

Ashilla hanya bisa menangkup wajahnya dengan kedua tangannya dan duduk dikursi taman.

Tetes demi tetes air dari langit turun, seolah menemani tangis Ashilla, menemani kesedihan Ashilla hari ini.

Semesta, mengapa kau datangkan ia padaku? Jika ternyata ia memilih melepaskan dan pergi begitu saja. Meninggalkan aku dengan luka yang begitu dalam dihatiku. Mengapa kau buat aku jatuh untuknya sementara ia tidak? Mengapa? Apa semua ini adalah takdirku?

Ashilla masih terisak dikursi taman ditemani hujan yang turun dengan derasnya.

***

Hatinya mencelos melihat Ashilla menangis dibawah hujan yang turun begitu derasnya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Ringga memang brengsek, ia menggunakan sejuta alasan agar Ashilla membencinya. Dan mungkin saja Ashilla sudah membencinya sekarang.

Ia tidak bisa melihat Ashilla yang masih tetap setia duduk ditaman. Padahal hujan begitu derasnya. Ia segera mengetikkan pesan pada seseorang disana.

***

Ringga: ke taman skrg, ini menyangkut Ashilla.

Rahangnya mengeras membaca pesan itu, tanpa pikir panjang ia segera pergi menuju Taman.

Ditaman...

"Hujan-hujanan lagi?"

Suara seseorang menyadarkan Ashilla dari tangisnya. Ashilla perlahan membuka tangan yang tadi menangkup wajahnya.

Matanya tercekat, tubuhnya menegang melihat seseorang yang berdiri dihadapannya.

Seseorang itu adalah...




Rangga.

Lagi-lagi Rangga datang diwaktu yang tepat. Lagi-lagi Rangga datang saat Ashilla membutuhkan. Dan Rangga selalu datang saat hujan.

"Ka.. Ra...Rangga?" tanya Ashilla sedikit tergagap.

"Kenapa lo suka hujan-hujanan sih?" tanya Rangga yang kemudian duduk disebelah Ashilla.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang