34

1.1K 70 5
                                    


Ringga tengah berada didalam gudang, ia tengah mencari senter. Karena saat Ringga sampai disekolah ia bertemu dengan Pak Alim dan sialnya Ringga malah disuruh mencari senter. Setelah mencari-cari akhirnya ia menemukan senter.

"Nah ketemu! Dari tadi kek! Susah amat kayak ngajak Ashilla balikan!" gumam Ringga.

Kenapa jadi mikirin Shilla gini sih? Aduh, dia lagi apa ya? Gara-gara Pak Alim botak nih! Tertunda kan waktu gue buat ngeliat Ashilla. Batin Ringga.

Setelah menemukan apa yang ia cari, ia memilih keluar dari gudang. Namun, saat akan keluar Ringga mendengar suara-suara.

Dudukin disitu! Iket kalo perlu!

Gila! Anak orang ini!

Siapa bilang dia anak setan?

Gak ada sih!

Udah cepet!

Rasain lo!

Mampus!

Udah beres kan?

Udah

Bagus! Cabut sekarang!

Ringga mengernyitkan dahi mendengar itu. Siapa mereka dan apa yang mereka lakukan? Tapi, mendengar suara cempreng pastinya itu suara milik perempuan.

Sebenarnya, Ringga tidak ingin peduli dengan apa yang ia dengar. Tapi, hatinya berkata bahwa ia harus peduli. Ringga kemudian mencari-cari siapa yang berada digudang selain dirinya.

Rahangnya mengeras, tangannya mengepal melihat sosok yang berada dihadapannya.

Ashilla.

Nama itu, orang itu. Orang yang pernah menghiasi harinya, orang yang ia sayangi. Ringga langsung menghampiri Ashilla yang tidak sadarkan diri. Ashilla terduduk lemas dengan tangan dan kaki yang terikat juga lakban yang menutupi mulutnya. Sekujur tubuhnya terlihat basah.

"Shilla!" teriak Ringga panik dan langsung melepas ikatan yang berada dikaki dan tangan Ashilla, juga melepas lakban secara perlahan agar Ashilla tidak merasakan perih.

"Shilla! Bangun Shilla!" teriak Ringga sambil menepuk-nepuk pipi Ashilla.

Ashilla sedikit membuka matanya perlahan. Pening masih terasa dikepalanya, juga hawa dingin karena sekujur tubuhnya basah.

"Ringga... " lirih Ashilla lalu ia mulai membuka matanya.

"Lo gak papa kan? Ada yang sakit ga? Bilang sama gue kalo ada yang sakit" ucap Ringga panik.

Ashilla masih mengumpulkan banyak kesadarannya.

"Kenapa aku ada disini?" tanya Ashilla sambil memegang pelipisnya.

"Gue gak tau, gue kebetulan lagi cari senter. Pas mau keluar gue liat lo"

Ashilla masih diam.

"Jangan maksain kalo emang lo gak inget apa-apa"

Ashilla hanya mengangguk paham.

Ringga membuka jaketnya segera.

"Kamu mau ngapain?!" ucap Ashilla sambil melotot.

Ringga tidak menjawab perkataan Ashilla, ia meneruskan kegiatannya membuka jaket.

Ringga mendekat ke arah Ashilla..

Lebih dekat...

Semakin dekat..

Lalu, ia segera menyampirkan jaket itu pada Ashilla. Kini jarak keduanya hanya tersisa satu jengkal.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang