35

1.3K 60 3
                                    


Hari-hari berlalu. Ashilla sudah resmi menjadi siswi SMA Harapan Bangsa. Dan ia masuk kelas X IPA 1. Beruntung, Ashilla sekelas dengan Valen, Shadara, Abel dan Pricilla. Ashilla duduk dengan Valen, Abel dengan Pricilla dan Shadara duduk bersama Lawrence.

Harapan Bangsa memiliki kelas yang cukup banyak. Selain IPA, SMA ini juga memiliki kelas IPS dan BAHASA. Fasilitas disekolah ini juga cukup lengkap. Tidak heran, jika Harapan Bangsa menjadi SMA favorite.

Saking favorite-Nya,  Ashilla selalu dipertemukan dengan Ringga, belum lagi ketika jam pelajaran olahraga jam kelasnya dan jam kelas Ringga sama. Dan lebih parahnya Ringga sering sekali menggoda Ashilla. Terkadang, Ashilla berpikir Ringga itu tidak punya urat malu sama sekali.

Tapi kan dulu sayang. Sekarang juga masih. Eh.

Tentang Rangga dan Bimo, kedua kakak kelas itu juga bersikap seperti biasa pada Ashilla. Namun, tak jarang Ashilla sering pulang bersama Rangga. Karena, sang ayah menitipkan Ashilla pada Rangga.

Dikira Ashilla barang kali dititipin.

Semua telah berlalu, semua juga telah terlewati. Namun, hati Ashilla tidak pernah berubah. Karena masih ada tempat untuk Ringga disana. Tapi, apakah masih ada tempat dihati Ringga untuk dirinya?

***

"Jawab jujur!" ucap seseorang dengan nada membentak.

Orang yang dibentak hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Jujur apa sih?!" balas cewek itu.

"Jangan sok pura-pura gak tau!"

"Gue gak tau apa-apa!"

"Gue tau! Lo yang bikin Ashilla kekunci digudang kan?!"

Yang ditanya hanya bisa diam.

"Kenapa lo diem? Takut? Gue minta lo jujur! Apa susahnya?!" teriak nya lagi.
"JAWAB GUE!" bentaknya.

Cewek itu mendongak "Fine! Gue jawab jujur! Gue yang kerjain Ashilla! Gue yang ngiket dia! Gue yang rencanain ini semua! Puas lo!" ucap Garnetta. 

Ya, orang yang sedari tadi mencoba mengelak dan diam adalah Garnetta, ia sedang berdebat dengan Rangga.

"Ternyata tebakan gue bener, kalo lo adalah dalang dari semua ini!"

"Iya, kenapa emangnya?!"

"Cara lo itu sampah Net!" ucap Rangga sambil berlalu pergi.

"Ga... " ucap Garnetta lirih.

Rangga menghentikan langkahnya.

"Ga, gue ngelakuin ini karena gue gak suka anak baru itu deket-deket sama lo! Gue gak rela Ga! Gue gak keterima dia deket sama lo! Sementara gue gak pernah bisa deket sama lo!" teriak Netta.

Rangga berbalik menatap tajam ke arah Garnett "Siapa lo dihidup gue? Hak gue mau gue deket sama siapapun"

Garnetta menghembuskan nafasnya "Gue emang bukan siapa-siapa. Tapi, apa lo gak bisa pandang gue sedikit aja. Hampir tiga tahun Ga.. Tiga tahun gue jadi Garnetta yang selalu dicap cewek murahan, cewek gak tau diri, karena ngejar seorang Rangga. Ga.. Apa gue gak bisa ada didalem hati lo? Apa lo gak bisa bales perasaan gue? Seengaknya lo pandang gue kalo kita ketemu, lo Kasih senyuman lo buat gue. Apa gak bisa? Apa lo gak mikirin perasaan gue? Sakit Ga.."

Rangga diam.

"Net, gue gak pernah nyuruh lo buat ngejar gue. Lo itu cewek gak sepantasnya mengejar. Karena kodrat cewek itu dikejar bukan mengejar"

"Tapi Ga..."

"Net, cukup! Berhenti ngejar gue. Kalo lo udah tau rasanya ngejar gue itu sakit, kenapa lo memilih itu? Harusnya lo berhenti, dan ini saatnya lo berhenti Net" ucap Rangga.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang