7

1.7K 90 1
                                    


"Jadi apa kak? Kakak to the point aja." ucap Ashilla tidak sabar.

"Jauhin dia." ucap Rangga dengan wajah datarnya. Sedangkan Ashilla masih berpikir keras tentang apa yang Rangga ucapkan.

"Jauhin siapa kak?" tanya Ashilla bingung.

Rangga menarik napas dalam, ia benar-benar bingung harus mengatakannya bagaimana?

"Jauhin adik gue." ucap Rangga.

"Adik? Maksud kak Rangga, Rere adiknya kakak?" tanya Ashilla polos.

Rangga menepuk jidatnya frustasi, mengapa Ashilla sepolos ini? Atau jaringan diotaknya belum 4G? Ashilla benar-benar membuat Rangga harus ekstra bersabar.

"Jauhin Ringga adik gue."

Matanya tercekat, tubuhnya menegang, mendengar Rangga mengucapkan kalimat itu.

"Ta...tapi kenapa?"

"Kalo lo mau hati lo baik-baik aja, jauhin dia."

Rangga melirik jam yang ada dipergelangan tangannya "Shill? Sori, gue harus pergi, masih ada urusan."

Rangga pergi meninggalkan Ashilla dengan sejuta pertanyaan di kepala Ashilla dan Ashilla hanya bisa mematung di tempat.

***

Setelah bertemu Rangga, Ashilla memutuskan untuk pulang ke rumah. Ashilla langsung masuk ke kamarnya, ia duduk di kasur queen size miliknya. Ia masih merenungkan ucapan Rangga tadi. Entah kenapa di lubuk hatinya yang paling dalam ia harus percaya pada ucapan Rangga, tapi...

....di sisi lain, ia tidak boleh percaya begitu saja. Jadi, apa maksud ucapan Rangga? Mengapa Rangga menyuruhnya menjauhi Ringga? Dan mengapa Rangga mengatakan...

'Kalo lo mau hati lo baik-baik aja,  jauhi dia'

Ashilla benar-benar tidak mengerti dengan semua ini.

Ashilla kembali merenungkan semuanya, pertemuannya dengan Ringga, apakah itu sebuah kebetulan ataukah takdir? Chat-chat manis yang Ringga kirimkan padanya, apa itu hanya candaan saja? Ringga mengantarnya, membelikannya es krim, dan terakhir Ringga menggenggam tangan Ashilla, semua sikap dan perlakuan manis Ringga membuat Ashilla dilema.

Apakah Ringga menyukainya? Ataukah hanya membodohinya? Ini semua benar-benar membingungkan.

Tapi...

Ashilla merasa... Ketika ia dekat dengan Ringga ia merasa nyaman dengan perlakuan yang Ringga berikan, dan Ashilla tidak bisa mengontrol degup jantungnya ketika ia bertemu Ringga.

Apa semua ini? Mengapa Ashilla begitu bimbang dan menjadi dilema.

Apa...

Ashilla mulai menyukai Ringga?

Ataukah...

Ashilla sudah jatuh cinta?

***

Rangga menghempaskan tubuhnya ke kasur, ia masih memikirkan Ashilla, apa Ashilla mengerti maksud ucapannya? Rangga benar-benar takut Ashilla tidak mengerti dan akhirnya Ashilla akan terjebak dalam permainan yang Ringga mainkan.

Rangga bangkit dari kasurnya, ia berniat pergi ke kamar Ringga.

Saat hendak membuka pintu kamar Ringga, suara anak kecil menghentikan Rangga "Mas Aga, mau ke kamar Mas Ingga ya?"

Aga dan Ingga adalah panggilan kesayangan mereka di rumah. Dan hanya Rere yang boleh memanggil seperti itu.

Rangga hanya menganggukan kepalanya, begitulah Rangga, sikapnya sedikit dingin, tidak seperti Ringga yang blak-blak-an.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang