8

1.7K 80 2
                                    


"Akhirnya, gue bisa jadi makcomblang mereka." ucap Vivit yang sedang melihat Ringga dan Ashilla tertawa bahagia.

Vivit lah dalang dari semua ini, rencana membuat Ringga dan Ashilla menghabiskan malam minggu berdua. Sahabat baik.

Vivit berjalan menghampiri Ringga dan Ashilla.

***

Suara deheman menghentikan kegiatan Ashilla memukul Ringga, suara itu adalah suara Vivit!

"Ehem! Gue ganggu ya?" tanya Vivit

"Apaaan sih Vit, lo gak ganggu kok." jawab Ashilla.

"Lo ganggu Vit." ucap Ringga.

Vivit terkekeh kecil.

Tak lama kemudian Ashilla mulai mengeluarkan suaranya.

"Oemji! Vivit! Lo kemana aja! Kenapa baru dateng? Sialan emang lo!" ucap Ashilla kesal.

"Hee...sorry Shil, di jalan macet." bohong Vivit.

"Tapi bagus sih lo telat." ucap Ringga

Vivit dan Ashilla menoleh pada Ringga yang mengatakan itu.

"Hm...gue tau kenapa lo bilang gitu, biar lo bisa beduaan sama Ashilla 'kan?" ucap Vivit.

"Lo...tau aja." ucap Ringga sambil tertawa renyah.

Ashilla yang mendengar itu hanya bisa tersenyum malu.

"Duh...Ringga, roman-romannya ada yang malu tuh!" Vivit melirikkan matanya ke arah Ashilla.

Ashilla yang merasa dilirik Vivit, malah memberi pelototan pada Vivit.

Vivit terkekeh kecil melihat Ashilla mempelototinya.

Ketiganya tertawa keras.

"Laper nih Shil." Ucap Vivit sambil memegang perutnya.

"Laper mulu lo mah."

"Kalian laper?" tanya Ringga.

"Iya, gue laper!" ucap Vivit bersemangat.

"Ambil aja di warung nanti gue yang bayar!" Ucap Ringga.

Mata Vivit berbinar jika sudah mendengar kata 'traktir'.

"Aaaa! Lo baik banget, makasih Ring!" Vivit kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan menuju warung.

Ashilla yang melihat itu hanya bisa menepuk jidatnya.

"Ring...sori ya, Vivit emang gitu anaknya."

"Gak apa Shil, itung-itung ngasih pajak."

"Pajak apa?" tanya Ashilla polos.

"Pajak jadian kita." jawab Ringga sambil nyengir.

"Hah? Emang kapan kita jadian?" tanya Vivit lagi.

"Lo maunya kapan?"

Deg!

Ringga, kenapa lo terbangin gue ke atas terus, kalo gue lupa caranya turun gimana? Batin Ashilla.

"Ng...gak tau ah! Be...becanda terus lo mah!" ucap Ashilla sedikit gugup.

"Kalo soal perasaan, gue gak pernah bercanda sama main-main..." ucap Ringga datar.

Deg!

Lagi-lagi, Ringga membuat degup jantung Ashilla tidak bisa terkontrol.

"Ng...gue samperin Vivit dulu ya Ring." dengan gugup Ashilla berdiri dan langsung pergi menghampiri Vivit.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang