13

1.3K 73 2
                                    


"Ehem" ucap seseorang yang menghampiri meja mereka. Ringga dan kedua sahabatnya menoleh, dan ketika menoleh mata mereka tercekat melihat sosok yang berdiri dihadapan mereka, sosok itu adalah Rangga.

"Eh... Ada Bang Rangga" ucap Ardi.

"Ada apa Bang?" timpal Arka.

Ringga hanya berpura-pura tidak tahu, ia malas melihat Rangga kali ini.
"Gue boleh ngomong empat mata sama Ringga?" tanya Rangga datar.

"Boleh kok bang" ucap Arka dan Ardi serempak.

Ardi dan Arka segera pergi meninggalkan kantin, mereka meninggalkan Rangga dan Ringga.

Rangga duduk berhadapan dengan Ringga.

Dengan malas Ringga membuka suara "Mau apa lo?"

Rangga menatap mata Ringga dengan sorot tajam, lalu ia menarik nafasnya "Selamat atas lo dan Ashilla" lalu Rangga melanjutkan ucapannya "Kali ini lo mungkin berhasil mainin permainan lo dengan baik. Tapi lo harus tau, bau busuk bangkai itu...lama kelamaan bakal ke cium juga" setelah mengucapkan itu Rangga pergi meninggalkan Ringga.

Ringga mengepalkan tangannya kuat, amarahnya memanas mendengar ucapan Rangga.

***

Tadinya Ringga ingin pulang kerumah tapi ia mengurungkan niatnya. Ia lebih memilih pergi ke kedai dan istirahat disana. Karena setahu Ringga Papa nya sedang pergi keluar kota.

Ringga mematikan mesin motornya, kemudian ia melangkah masuk kedalam kedai.

Seperti biasanya, semua pelayan yang ada di kedai hanya tersenyum padanya. Dan Ringga membalas senyuman itu dengan singkat saja.

Ringga masuk kedalam ruangan khusus milik Papanya. Ia berniat untuk tidur di sofa tapi saat hendak tidur ia menerima sebuah pesan WhatsApp. Pesan itu dari kekasihnya Ashilla, Ringga hanya tersenyum lalu mulai membalas pesan itu. Niatnya tidur tidak jadi karena Ashilla.

Ashilla: Ingga

Ringga: Kenapa pacar?

Ashilla: Gapapa

Ringga: Dibalik gapapa pasti ada apa-apa

Ashilla: ih bener gapapa

Ringga: jangan bohong

Ashilla: aku ga bohong

Ringga: trus?

Ashilla: Aku cuma mau tanya, kamu udh plg? Udh makan? Udah solat?

Ringga: Udh plg, belum semua

Ashilla: Sana makan sama sholat dulu, aku juga mau beli makan dulu.

Ringga: siap komandan!

Chat mereka berakhir. Ringga segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat.

***

Selesai sholat Ringga keluar dari ruangan Papa nya untuk menuju dapur kedai, karena ia merasa lapar. Saat ia sampai di dapur dan mengambil beberapa makanan ia tidak sengaja melihat kearah pintu kedai yang bisa terlihat dari pintu dapur yang terbuat dari kaca. Ia tersenyum melihat orang yang datang dari arah pintu. Sejurus kemudian Ringga mengganti pakaiannya dengan seragam kedai miliknya.

***

Karena Bunda tidak masak, jadilah Ashilla membeli makanan ke kedai bakso milik Om Thyo-Papa Ringga, sebenarnya Ashilla sangat senang karena ia bisa sekalian modus juga ke Ringga. Kalo ada Ringga itu juga.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang