Flashback onSore ini Rangga dan Om Ardana tengah bermain tenis meja diruangan khusus rumah Keluarga Ardana. Rangga memang dekat dengan Om Ardana. Bahkan, ia sering ikut kejuaraan tenis meja bersama Om Ardana.
"Rangga... " ucap Om Ardan seraya mengelap keringat yang bercucuran didahinya akibat bermain tenis.
"Iya om?" jawab Rangga sambil meneguk air mineralnya.
"Kamu sudah punya pacar belum?" tanya Om Ardana dengan sedikit tawa kecilnya.
Rangga terkekeh kecil "Belum Om"
"Baguslah, kamu harus fokus sekolah dulu, jangan pacar-pacaran lagian kamu juga sudah mau naik kelas 3 SMA" ucap Om Ardana.
Rangga hanya menganggukan kepalanya.
"Om juga berharap Ashilla gak pacar-pacaran dulu, dia masih kecil, masih harus fokus sekolah, apalagi Shilla baru lulus SMP, belum lagi Shilla itu cengeng banget anaknya" Om Ardana mengehentikan ucapannya, lalu ia melanjutkannya lagi "Om gak pernah larang Ashilla untuk dekat dengan siapapun, hanya saja om gak mau putri kesayangan om mengenal cinta yang akan berujung kesedihan buat dia" jelas Om Ardana.
Rangga hanya bisa diam mendengar penjelasan dari Om Ardana.
"Oh iya Rangga, kamu sekolah di Harapan Bangsa kan?" tanya Om Ardan.
"Iya om"
"Om titip Ashilla sama kamu ya? Kebetulan dia juga mau masuk sana, jaga Ashilla ya Rangga?" tanya Om Ardan lagi.
"Iya om" ucap Rangga.
"Terima kasih Rangga, kamu memang anak baik"
"Sama-sama om"
Flashback off
Sial! Ringga masih terus mengingat kejadian waktu itu, kejadian dimana ia tidak sengaja mendengar percakapan Rangga dan Om Ardana-Ayah Ashilla.
Ringga merutuki dirinya sendiri, ia memang bukan orang baik. Ia hanya berandalan yang tidak akan pernah bisa berubah, ia hanya cowok brengsek yang menyakiti hati cewek-cewek, Ringga memang tidak bisa berubah begitupun dimata semua orang.
Ringga sadar diri, ia tidak pantas bersanding dengan Ashilla. Ashilla yang terlalu polos dan baik untuknya. Bahkan, Om Ardan sendiri mengatakan bahwa ia tidak ingin Ashilla sakit hati. Dan Ringga?
Ringga bahkan sudah membuat Ashilla sakit hati sejak awal. Tentang niat Ringga memacarinya dan hanya mempermainkan nya. Dan satu hal yang membuat amarah Ringga naik pitam adalah mengingat Om Ardan begitu dekat dengan Rangga bahkan ia berpesan pada Rangga untuk menjaga Ashilla.
Sudah hampir tiga minggu berlalu, Ringga memang sengaja menjauh dari Ashilla. Ia tidak bisa bertemu Ashilla, ia tidak bisa melihat Ashilla, ia tidak bisa melihat raut wajah Ashilla yang selalu bisa membuatnya luluh. Sadar tidak sadar Ringga telah membuat Ashilla bersedih.
Ringga tahu Ashilla terus menghubunginya, menunggu didepan rumahnya, sengaja melewati rumah dan kedai milik papanya, Ringga tau semua itu. Hanya saja, rasa tidak percaya diri untuk bersanding dengan Ashilla terus menghantui Ringga.
Dan satu hal, Ringga menyadari bahwa Ashilla adalah cewek yang membuat Ringga jatuh cinta, membuat Ringga mengerti apa artinya ketulusan, membuat Ringga melakukan hal konyol agar Ashilla tersenyum. Namun, semua perasaan Ringga itu hanya khayalan semata, karena semua tidak penting lagi,ia tidak pantas untuk berada di sisi Ashilla. Ringga terlalu lama bermain-main dengan Ashilla dan kini tiba saatnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Untukku [Selesai]
Teen Fiction(Part Lengkap, No Private) "Jika kita jatuh cinta. Maka, kita harus siap jatuh untuk cinta itu." -Ashilla Ardana Putri- "Tidak ada perasaan yang tulus. Semuanya hanya permainan semata." -Ringga Bramanthyo- Bagaimana jika Ringga dipertemukan dengan A...